Hujan Lebat Picu Penjara Nigeria Rusak dan 118 Narapidana Kabur, Warga Diminta Waspada

Hujan lebat menghancurkan sejumlah bagian penjara dengan keamanan menengah di Kota Suleja, Nigeria.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 26 Apr 2024, 12:07 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2024, 12:07 WIB
Ilustrasi penjara (pixabay)
Ilustrasi penjara (pixabay)

Liputan6.com, Suleja - Hujan lebat yang mengguyur Nigeria ternyata memicu seratusan narapidana (napi) kabur dari sel. Gara-garanya sejumlah bagian penjara rusak.

"Lebih dari 100 narapidana melarikan diri dari sebuah penjara di Nigeria dekat ibu kota Abuja setelah hujan lebat semalaman menghancurkan beberapa bagian penjara," kata petugas penjara seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (26/4/2024).

Hujan deras, yang berlangsung selama beberapa jam pada Rabu (24/4) malam, menghancurkan pagar pembatas penjara dengan keamanan menengah di Kota Suleja, negara bagian Niger, "menyebabkan 118 narapidana bisa lolos dari penjara tersebut", menurut kepada juru bicara penjara Adamu Duza.

Layanan penjara dan lembaga lainnya berhasil menangkap kembali 10 narapidana yang melarikan diri. "Kami sedang mengejar untuk merebut kembali sisanya," kata Duza.

"Masyarakat selanjutnya diperintahkan untuk mewaspadai narapidana yang melarikan diri dan melaporkan setiap gerakan mencurigakan ke badan keamanan terdekat," tambah Duza.

Duza tidak memberikan rincian mengenai identitas atau afiliasi para tahanan yang melarikan diri tersebut, namun di masa lalu anggota kelompok bersenjata Boko Haram telah dikurung di penjara Suleja.

Ada kekhawatiran bahwa mereka dapat menemukan jalan mereka ke dalam hutan luas yang menghubungkan kota Suleja dan negara-negara tetangga, beberapa di antaranya dikenal sebagai tempat persembunyian geng kriminal.

 

Banyak Penjara di Nigeria Sudah Tua

Ilustrasi penjara (AFP)
Ilustrasi penjara (AFP)

Selain penuh sesak dengan 70 persen narapidana yang masih menunggu persidangan, sebagian besar penjara di Nigeria sudah tua, dibangun pada masa kolonial sebelum negara Afrika Barat itu merdeka dari Inggris pada tahun 1960.

Strukturnya jarang direnovasi, sehingga memudahkan narapidana untuk melarikan diri selama pembobolan penjara di masa lalu. Ribuan narapidana telah melarikan diri dari penjara, termasuk di Abuja, di mana hampir 900 narapidana kabur pada tahun 2022.

Duza mengatakan layanan penjara melakukan “upaya keras” untuk memodernisasi penjaranya, termasuk pembangunan enam fasilitas berkapasitas 3.000 orang dan pembenahan fasilitas yang sudah ada.

Ribuan narapidana telah melarikan diri dalam beberapa tahun terakhir karena lemahnya infrastruktur dan serangan militan, terutama serangan ISIS (ISIL) pada bulan Juli 2022 di penjara dengan keamanan tinggi di ibu kota Abuja di mana sekitar 440 narapidana dibebaskan.

1.800 Napi Kabur Usai Serangan Kelompok Bersenjata di Penjara Nigeria

Ilustrasi penjara (AFP)
Ilustrasi penjara (AFP)

Sebelumnya lebih dari 1.800 narapidana melarikan diri dari sebuah penjara di Nigeria setelah diserang oleh sejumlah orang bersenjata.

Sekelompok orang bersenjata itu menyerang Pusat Penahanan Owerri pada Senin (5/4) waktu setempat, setelah tiba dengan truk pickup dan bus, menurut Layanan Pemasyarakatan Nigeria.

Para penyerang itu dilaporkan memasuki halaman penjara, dengan menggunakan bahan peledak untuk meledakkan area administrasi.

Seorang juru bicara polisi Nigeria mengatakan bahwa para penyerang membawa granat berpeluncur roket, senapan mesin, bahan peledak, serta senapan.

Enam tahanan dilaporkan telah kembali, dan 35 tahanan lainnya menolak untuk melarikan diri.

Layanan Pemasyarakatan Nigeria telah mengkonfirmasi bahwa 1.844 narapidana melarikan diri dari penjara di negara bagian Imo, seperti dikutip dari BBC News, Selasa (6/4/2021).

Polisi menuduh kelompok separatis terlarang, Indigenous People of Biafra, bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun, kelompok itu dilaporkan membantah tuduhan tersebut.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari menyebut serangan itu sebagai "aksi terorisme" yang dilakukan oleh sekelompok orang-orang "anarkis".

Ia pun meminta pasukan keamanan untuk menangkap para penyerang dan tahanan yang melarikan diri.

Seorang juru bicara kelompok separatis Indigenous People of Biafra mengatakan kepada AFP bahwa tuduhan terkait keterlibatan mereka dalam serangan itu adalah "kebohongan".

Diketahui, Negara bagian Imo telah lama menjadi tempat terbentuknya kelompok separatis, sementara adanya ketegangan dalam hubungan antara pemerintah pusat dan penduduk asli Igbo.

Sejak Januari 2021, beberapa kantor polisi dan kendaraan di tenggara Nigeria kerap melihat sejumlah serangan dan sejumlah besar kelompok bersenjata.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

  

 

Seperti dalam Film, 75 Napi Kabur dari Penjara dengan Menggali Tanah

Ilustrasi penjara (AFP)
Ilustrasi penjara (AFP)

Bicara soal tahanan kabur, 75 narapidana pernah melarikan diri dari penjara Paraguay usai menggali tanah membuat sebuah terowongan. Polisi pun mengakui aksi ini seperti dalam film layar lebar.

"(Terowongannya) seperti yang kita lihat di film-film, lengkap dengan pencahayaan di dalamnya," ujar jubir kepolisian Elena Andrada seperti dikutip New York Post, Senin (20/1/2020).

Di antara yang melarikan diri adalah anggota First Capital Command, geng paling kuat di Brasil yang menguasai perdagangan narkoba dan senjata.

Menteri Kehakiman Paraguay Cecilia Perez berkata penjaga penjara mengetahui soal plot pelarian penjara ini dan tidak melakukan apa-apa.

Namun, Menteri Dalam Negeri Euclides Acevedo malah curiga sebetulnya terowongan itu hanya trik. Ia menyebut bisa saja para narapidana sengaja dibebaskan dan melenggang keluar dari pintu depan penjara.

Jaksa Agung Paraguay pun mengirim pasukan terbaik negaranya untuk kembali meringkus para napi.

"Mereka adalah orang-orang yang sangat berbahaya," ujar Jaksa Agung Paraguay Sandra Quinonez. "Prajurit terbaik kami telah pergi ke perbatasan untuk menangkap kembali napi itu," lanjut wanita itu.

Menteri Kehakiman Cecilia Perez berkata Direktur penjara kota Pedro Juan Caballero dan enak pegawai penjara telah dipecat.

Lima vans yang diperkirakan digunakan para napi untu kabur ditemukan di Ponta Pora, Brasil. Lokasi itu tak jauh dari Pedro Juan Cabalerro.

Sementara, Menteri Kehakiman Brasil Sergio Moro juga berusaha agar para napi itu tidak kembali berkeliaran di negaranya.

Kota Pedro Juan Caballero yang berada dekat perbatasan Brasil dianggap sebagai pusat dari aktivitas geng.

  

Infografis sel mewah dalam penjara
Infografis sel mewah dalam penjara (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya