Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak sekali bintang yang bersinar di alam semesta ini. Bahkan, beberapa bintang memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibanding matahari, bintang galaksi Bima Sakti.
Namun rupanya bintang bukanlah objek luar angkasa paling terang di alam semesta ini. Para ilmuwan tengah meneliti Quasar J0529-4351 yang kini dinobatkan sebagai objek luar angkasa paling terang.
Melansir laman resmi European Southren Observatory pada Kamis (23/05/2024), Quasar J0529-4351 ditemukan pada Februari 2024.
Advertisement
Para ilmuwan dari Australian National University (ANU) pertama kali melihatnya menggunakan teleskop 2,3 meter di NSW Siding Spring Observatory di Coonabarabran. Mereka kemudian mengkonfirmasi penemuan tersebut dengan menggunakan Very Large Telescope milik ESO, yang memiliki cermin utama sepanjang 8 meter.
Baca Juga
Temuan para peneliti ANU yang berkolaborasi dengan ESO, University of Melbourne, dan Sorbonne Université, Prancis, ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy. Quasar J0529-4351 terletak 12 milyar tahun cahaya jauhnya di konstelasi Pictor.
Menariknya, para astronom menyakini cahaya yang luar biasa ini berasal dari lubang hitam supermasif di jantung galaksi tempat quasar tersebut berada. Objek ini mencapai 500 triliun kali lebih terang dari matahari di pusat Bima Sakti.
Istilah quasar merupakan singkatan dari frasa quasi-stellar radio source atau sumber radio bintang semu. Istilah ini digunakan karena objek terang ini tampak seperti bintang di langit.
Padahal sebenarnya quasar adalah pusat galaksi yang sangat kuat dan aktif di galaksi yang jauh. Quasar ditenagai oleh piringan besar partikel yang mengelilingi lubang hitam supermasif.
Massa quasar ini sekitar 17 miliar kali massa matahari di tata surya kita. Objek ini dapat melahap setara dengan satu matahari setiap harinya.
Lubang hitam di pusat Quasar J0529-4351 tidak hanya supermasif, tetapi juga memegang rekor sebagai lubang hitam dengan pertumbuhan tercepat.
Selain lubang hitam raksasa dan pertumbuhan super cepat, Quasar J0529-4351 juga memiliki piringan akresi terbesar yang pernah ditemukan. Piringan akresi adalah material gas dan debu yang berputar mengelilingi lubang hitam sebelum akhirnya tertarik masuk.
Ukuran piringan akresi yang masif ini turut mendukung tingginya luminositas quasar. Meskipun pengamatan terbaru menjadikan J0529-4351 sebagai objek paling terang, data dari Gaia DR3 yang terbit Juni 2022 sempat mengidentifikasi objek ini sebagai bintang di Bima Sakti dengan akurasi 99.98 persen.
Hal ini memunculkan perdebatan dan perlunya penelitian lanjutan untuk mengkonfirmasi status J0529-4351 yang sebenarnya. Dikutip dari laman Britannica pada Kamis (23/05/2024), Konstelasi Pictor pertama kali dicatat oleh astronom Belanda, Pieter Dirkszoon Keyser, pada 1598. Nama konstelasi ini berasal dari bahasa Latin "pictor" yang berarti pelukis.
Dalam mitologi Yunani, Pictor dikaitkan dengan Centaurus, makhluk setengah manusia setengah kuda yang dikenal sebagai pelukis ulung. Konstelasi Pictor terletak di langit selatan, tepatnya di antara konstelasi Carina dan Columba.
Konstelasi ini paling mudah diamati di belahan bumi selatan pada bulan Februari dan Maret. Ukurannya yang kecil dan posisinya yang tidak terlalu mencolok membuat Pictor tergolong konstelasi yang kurang dikenal.
(Tifani)