Gelombang Panas Menyengat India: 15 Orang Tewas

India sedang mengalami musim panas yang sangat terik dan di ibu kota Delhi suhu tertinggi dilaporkan tercatat sebesar 52,9 derajat Celsius pada minggu ini.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 31 Mei 2024, 17:28 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2024, 17:27 WIB
Ilustrasi gelombang panas.
Ilustrasi gelombang panas. (Dok. Pixabay/RosZie)

Liputan6.com, New Delhi - Setidaknya 15 orang tewas karena diduga terkena heatstroke atau serangan panas di Negara Bagian Bihar dan Odisha di India pada Kamis (30/5/2024). Demikian disampaikan pihak berwenang, di mana gelombang panas diperkirakan akan terus berlanjut wilayah tersebut hingga Sabtu (1/6).

"Meskipun suhu di barat laut dan tengah India diperkirakan akan turun dalam beberapa hari mendatang, gelombang panas yang terjadi di India timur kemungkinan akan berlanjut selama dua hari," ungkap Departemen Meteorologi India (IMD), yang menyatakan gelombang panas ketika suhu 4,5 hingga 6,4 derajat Celsius lebih tinggi dari biasanya, seperti dilansir CNA, Jumat (31/5).

Kematian 10 orang dilaporkan terjadi di rumah sakit pemerintah di wilayah Rourkela di Odisha pada hari Kamis (30/5), kata pihak berwenang kepada Reuters, sementara lima kematian dilaporkan di Kota Aurangabad di Bihar karena sunstroke atau sengatan matahari.

"Sekitar tujuh orang lagi meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit kemarin, namun penyebab pasti kematian mereka akan diketahui setelah otopsi," tutur otoritas Distrik Aurangabad Shrikant Shastree kepada Reuters.

Pemerintah Odisha telah melarang aktivitas di luar ruangan bagi karyawannya antara pukul 11.00 hingga 15.00 saat suhu mencapai puncaknya.

Di Delhi, di mana suhu tinggi telah menyebabkan burung dan monyet liar pingsan atau jatuh sakit, kebun binatang kota ini mengandalkan kolam dan alat penyiram untuk memberikan bantuan kepada 1.200 penghuninya.

"Kami telah beralih ke pola makan pengelolaan musim panas, yang mencakup pola makan lebih banyak cairan serta buah-buahan dan sayuran musiman yang mengandung lebih banyak air," ungkap direktur kebun binatang Sanjeet Kumar kepada kantor berita ANI.

Delhi, yang suhunya diperkirakan akan mencapai 43 derajat Celsius pada hari Jumat, mencatat kematian pertama akibat panas pada minggu ini dan menghadapi kekurangan air yang parah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perubahan Iklim

Ilustrasi perubahan iklim.
Ilustrasi perubahan iklim. (Dok. Pixabay)

Miliaran orang di Asia, termasuk negara tetangga India, Pakistan, sedang bergulat dengan kenaikan suhu – sebuah tren yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

India adalah penghasil emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia, namun telah menetapkan target untuk menjadi negara yang tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (net-zero emitter) pada tahun 2070.

Meskipun panas melanda beberapa wilayah di negara itu, Negara Bagian Manipur dan Assam di timur laut dilanda hujan lebat setelah Topan Remal dan beberapa daerah terendam banjir pada hari Jumat.

Hujan muson juga melanda pantai Negara Bagian Kerala pada hari Kamis, dua hari lebih awal dari perkiraan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya