China dan Arab Bersatu Mengutuk Veto AS terhadap Palestina

China dan Arab satu suara menyatakan bahwa solusi dua negara merupakan jalan keluar bagi penyelesaian konflik Israel-Palestina.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 31 Mei 2024, 18:38 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2024, 18:38 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden disambut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv, Israel, pada 18 Oktober 2023.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden disambut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv, Israel, pada 18 Oktober 2023. (Dok. Evan Vucci/AP)

Liputan6.com, Beijing - China dan negara-negara Arab pada hari Jumat (31/5/2024) mengecam Amerika Serikat (AS) atas penggunaan hak veto mereka terhadap pemberian status kenegaraan penuh kepada Palestina.

AS memilih menentang pemberian status anggota penuh PBB kepada Palestina bulan lalu di Dewan Keamanan PBB.

Dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB, 12 memberikan suara mendukung, sementara dua anggota abstain.

Dalam pernyataan bersama di Forum Kerja Sama China-Arab di Beijing, kedua belah pihak meminta Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang mengikat guna mencapai gencatan senjata yang segera, komprehensif, dan abadi di Jalur Gaza.

Kedua belah pihak mengutuk serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, serta invasi Kota Rafah, dan pengeboman kamp-kamp pengungsi Palestina.

Serangan udara terhadap tenda kamp pengungsi Palestina Tel al-Sultan di Rafah pada Minggu (26/5) menewaskan sedikitnya 45 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai sekitar 300 lainnya. Tragedi ini telah menuai kecaman global.

Mendukung tindakan Mahkamah Internasional (ICJ) terhadap Israel, pernyataan bersama tersebut menuntut agar Dewan Keamanan PBB menerapkan resolusi yang relevan dan mengembalikan kehidupan di Jalur Gaza menjadi normal.

Menekankan bahwa solusi dua negara atau two state solution adalah jalan keluarnya, pernyataan bersama menegaskan kembali seruan untuk diadakannya konferensi internasional mengenai Palestina yang dapat mengarah pada penyelesaian konflik.

"Perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan tidak dapat dicapai tanpa mengakhiri pendudukan wilayah Negara Palestina, Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki, dan wilayah Lebanon yang diduduki," tambah pernyataan bersama seperti dilansir kantor berita Anadolu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lebih dari 36.000 Nyawa Melayang di Gaza

Didesak Israel, 80.000 Pengungsi Palestina Tinggalkan Rafah
Badan PBB yang membantu pengungsi Palestina mengatakan pada 9 Mei 2024 sekitar 80.000 orang meninggalkan Rafah dalam tiga hari sejak Israel mengintensifkan operasi militer di kota Gaza selatan. (Foto: AFP)

Israel melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 36.200 orang dan melukai 81.400 lainnya. Hampir delapan bulan setelahnya, sebagian besar wilayah Jalur Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Oleh Afrika Selatan via ICJ, Israel dituduh melakukan genosida dan dalam keputusan terbarunya ICJ memerintahkan mereka untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu menyerbunya pada 6 Mei.

Pernyataan bersama China dan Arab muncul saat Beijing menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri ke-10 sejak Kamis (30/5) yang dihadiri oleh pemimpin China Xi Jinping dan empat pemimpin Arab, di antaranya Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Presiden Tunisia Kais Saied, dan Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

Forum Kerja Sama China-Arab berfungsi sebagai inisiatif dialog formal antara China dan Liga Arab untuk membahas mekanisme koordinasi multilateral utama antara kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia dan negara-negara Arab.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya