5 Fakta Menarik Penguin Humboldt, Spesies Unik yang Dilindungi

Ciri khas Penguin Humboldt adalah kepala berwarna hitam dengan garis putih yang membentang dari belakang mata, sekitar telinga, dagu dan terhubung hingga tenggorokannya. Penguin jantan lebih besar dari betina dan mempunyai paruh lebih panjang.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 15 Jun 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2024, 03:00 WIB
Ilustrasi penguin Humboldt (wikimedia commons)
Ilustrasi penguin Humboldt (wikimedia commons)

Liputan6.com, Jakarta - Penguin Humboldt menjadi salah satu spesies unik yang dilindungi saat ini. Populasi penguin ini hanya mencapai 23,800 individu dewasa dan terus menurun hingga saat ini.

Burung laut keluarga Spheniscidae ini diberi nama sesuai dengan arus laut Humboldt. Arus ini membawa makanan para penguin dari perairan dingin Antartika ke wilayah pantai barat Amerika Selatan.

Ciri khas Penguin Humboldt adalah kepala berwarna hitam dengan garis putih yang membentang dari belakang mata, sekitar telinga, dagu dan terhubung hingga tenggorokannya. Penguin jantan lebih besar dari betina dan mempunyai paruh lebih panjang.

Bagian unik penguin jenis ini adalah bercak merah muda di bagian wajah. Dikutip dari laman Britannica pada Jumat (14/06/2024), berikut fakta menarik penguin Humboldt.

1. Habitat

Spesies penguin ini hanya dapat ditemukan di pantai barat Amerika Selatan. Mereka berkembang dari bagian selatan Chili di sepanjang area pesisir kering dan gersang di Gurun Atacama hingga Isla Foca subtropis di bagian utara Peru.

Penyebarannya terbatas pada pesisir dan pulau-pulau pantai lepas yang dilewati arus laut Humboldt. Area ini menyediakan pasokan nutrisi dan makanan secara terus menurus.

Koloni perkembangbiakan penguin Humboldt berada di Isla Chanaral. Pada saat musim kawin, penguin ini tidak banyak bergerak dan tinggal di dekat sarangnya.

Mereka membuat sarang di puncak tebing, gua, pantai dan celah yang ditutupi tumbuh-tumbuhan.

 

Berkoloni

2. Berkoloni

Penguin Humboldt hidup dalam koloni besar dan sangat sosial, kecuali ketika mencari makan. Perilaku makannya tergantung pada apakah mereka membesarkan anak atau tidak.

Ketika tidak memiliki anak, penguin Humboldt dapat mengeksplorasi tempat mencari makan yang berbeda dan lebih jauh. Mereka bisa lebih bebas jauh dari koloni selama beberapa waktu.

Sementara penguin Humboldt yang membesarkan anak biasanya tidak pernah melakukan perjalanan mencari makan yang lama dan hanya menyelam dengan kedalaman lebih dangkal.

3. Pandai Memanjat

Penguin ini tidak hanya pandai berenang, mereka juga pemanjat yang andal. Sebagian habitat yang dihuninya adalah tebing bebatuan pinggir laut.

Penguin Humboldt beradaptasi agar terbiasa dengan lingkungannya. Penguin Humboldt memiliki anggota tubuh untuk mempermudahnya memanjat.

Mereka menggunakan cakar tajam pada kaki untuk berpegangan pada batu saat bergerak melintasi medan berbatu. Tidak hanya itu, penguin Humboldt juga menggunakan keterampilan memanjatnya saat harus berebut dengan singa laut yang menghalangi jalannya menuju laut.

 

Fungsi Bintik Merah Muda

4. Fungsi Bintik Merah Muda

Sepanjang musim panas, habitat penguin ini memiliki suhu yang sangat panas. Penguin Humboldt memiliki cara untuk mengatasi suhu ekstrem.

Spesies ini menggunakan bercak kulit merah muda di sekitar mata dan dasar paruh sebagai isolator. Penguin Humboldt mengeluarkan panas tubuhnya melalui bagian ini.

Tidak hanya membuat penampilannya berbeda, bercak ini berguna sebagai regulator suhu tubuh.

5. Sistem Perkawinan Monogami

Sama seperti kebanyakan spesies penguin lainnya, penguin Humboldt adalah monogami dan membentuk hubungan yang berlangsung lama. Musim kawinnya berlangsung dari bulan Maret hingga Desember, puncaknya terjadi di bulan April dan Agustus sampai September.

Sebelum mulai kawin, penguin Humboldt akan memasuki periode melepaskan bulu selama dua minggu. Saat itu, mereka tidak pergi ke laut dan harus berakhir kelaparan.

Setelah periode itu berakhir, mereka bisa kembali ke laut untuk mencari makan dan menuju tempat perkembangbiakan untuk kawin. Mereka juga melakukan ritual untuk meningkatkan ikatan antar pasangan.

Betina biasanya menghasilkan 1 hingga 2 telur yang dierami selama 40 hari oleh keduanya.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya