Liputan6.com, Tepi Barat - Militer Israel mengatakan, pasukannya melanggar aturan dengan mengikat seorang pria Palestina yang terluka di bagian depan kendaraan mereka selama penyerbuan kota Jenin, di Tepi Barat.
Pasukan Pertahanan Israel mengonfirmasi insiden tersebut setelah terekam dalam video dan dibagikan di media sosial.
Baca Juga
Pernyataan IDF mengatakan, tersebut terluka dalam baku tembak selama penyerbuan, di mana ia menjadi tersangka, dikutip dari BBC, Minggu (23/6/2024).
Advertisement
Keluarga pria yang terluka tersebut mengatakan, ketika mereka meminta ambulans, tentara Israel malah membawanya, mengikatnya di kap mobil jip lalu pergi.
Warga Palestina tersebut akhirnya dipindahkan ke kantor Bulan Sabit Merah untuk dirawat. IDF mengatakan, insiden tersebut akan diselidiki.
Saksi mata yang berbicara kepada kantor berita Reuters mengidentifikasi dia sebagai pria lokal dengan Mujahed Azmi.
"Pagi ini, selama operasi kontra-terorisme untuk menangkap tersangka yang dicari di daerah Wadi Burqin, pria itu melepaskan tembakan ke pasukan IDF," kata pernyataan IDF.
"Selama baku tembak, salah satu pria ditangkap."
"Melanggar perintah dan prosedur operasi standar, pria itu dibawa oleh pasukan lalu diikat di atas kendaraan."
"Tindakan pasukan dalam video insiden tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai IDF. Insiden tersebut akan diselidiki dan ditangani sebagaimana mestinya."
Israel Serang Kamp Pengungsi Bersejarah Al-Shati
Israel dilaporkan kembali menggempur Gaza.
"Sedikitnya 42 orang tewas dalam serangan Israel di distrik Kota Gaza di utara daerah kantong Palestina pada Sabtu (22/6/2024)," kata direktur kantor media pemerintah yang dikelola Hamas seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (23/6).
"Beberapa saat yang lalu, jet tempur IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menyerang dua lokasi infrastruktur militer Palestina di wilayah Kota Gaza," kata militer Israel dalam pernyataan singkat mengonfirmasi serangan tersebut.
Menurut Ismail Al-Thawabta kepada Reuters, serangan Israel terhadap rumah-rumah di Al-Shati, salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza, menewaskan 24 orang. Selain itu, 18 warga Palestina lainnya tewas dalam serangan terhadap rumah-rumah di lingkungan Al-Tuffah.
Sementara itu, sejauh ini pihak Hamas belum mengomentari klaim Israel bahwa mereka berhasil menghancurkan infrastruktur militernya. Menurut pernyataan mereka, serangan tersebut menargetkan penduduk sipil, dan mereka berjanji bahwa "pendudukan dan para pemimpin Nazi akan membayar harga atas pelanggaran mereka terhadap rakyat kami."
Adapun rekaman yang diperoleh Reuters menunjukkan puluhan warga Palestina mencari korban di tengah reruntuhan rumah-rumah yang hancur. Rekaman itu menampilkan rumah-rumah yang luluh lantak, tembok-tembok yang runtuh, serta puing-puing dan debu yang memenuhi jalanan di kamp pengungsi Shati.
Advertisement