Liputan6.com, Jakarta - Ilmuwan India berhasil menemukan sisa-sisa fosil ular purba berukuran besar. Para ahli memperkirakan ular tersebut merupakan ular terbesar yang pernah hidup di Bumi.
Melansir laman Live Science pada Selasa (25/06/2024), ular raksasa ini memiliki panjang hingga 15 meter. Ukurannya jauh melampaui Titanoboa yang memiliki panjang sekitar 2 meter.
Spesies yang baru diidentifikasi ini kemudian diberi nama Vasuki Indicus. Nama genusnya diambil dari mitos raja ular dalam agama Hindu yang sering digambarkan melilit leher salah satu dewa utama Hindu, Siwa.
Advertisement
Baca Juga
Setidaknya ada 27 spesimen tulang belakang yang berhasil ditemukan para ahli di Tambang Lignit Panandhro di negara bagian Gujarat. Fosil tersebut berumur sekitar 47 juta tahun yang hidup pada zaman Eosen, sekitar 56 juta hingga 33,9 juta tahun lalu.
Peneliti menduga fosil ular purba berasal dari ular yang telah dewasa. Tim peneliti juga berhasil memperkirakan total panjang tubuh ular dengan menggunakan lebar tulang belakang ular.
Peneliti menemukan bahwa V.indicus panjangnya bisa berkisar antara 11 hingga 15 meter. Meski ada kemungkinan juga terjadi kesalahan terkait dengan perkiraan mereka.
Dalam studi ini, peneliti menggunakan dua metode untuk mendapatkan kemungkinan rentang panjang tubuh V.indicus. Keduanya memakai ular modern untuk menentukan hubungan antara lebar tulang belakang ular dan panjangnya.
Salah satunya menggunakan data ular modern dalam keluarga Boidae, yang mencakup boa dan ular piton serta berisi ular terbesar yang hidup saat ini. Sementara kumpulan data lainnya memakai semua jenis ular hidup.
V. indicus termasuk dalam kelompok ular yang dikenal sebagai Madtsoiidae, yang pertama kali muncul pada akhir periode Kapur (100,5 juta hingga 66 juta tahun lalu) di Amerika Selatan, Afrika, India, Australia, dan Eropa Selatan.
Para peneliti berpendapat V. indicus memiliki tubuh yang lebar dan silindris dan sebagian besar hidup di darat. Hal ini melihat lokasi di mana tulang rusuk menempel pada tulang belakang,
Sebaliknya, ular air cenderung memiliki tubuh yang sangat datar dan ramping. Karena ukurannya yang besar, para peneliti menyakinin Vasuki indicus adalah predator yang bergerak lambat.
Ular ini kemungkinan merupakan predator penyergap, menundukkan mangsanya dengan cara mengekang, mirip dengan anakonda modern. Para ilmuwan memperkirakan bahwa V. indicus tumbuh subur di iklim hangat dengan rata-rata suhu sekitar 28 derajat Celcius.
Â
Serupa dengan Anakonda
Peneliti meyakini bahwa Vasuki indicus adalah ular terbesar yang diketahui dalam keluarga madtsoiid yang telah punah. Madtsoiidae merupakan keluarga ular punah yang hidup dari zaman Kapur hingga era Kenozoikum.
Ular-ular ini biasanya berukuran besar, dengan beberapa spesies panjangnya mencapai beberapa meter. penemuan baru ini kemungkinan besar berfungsi sebagai pembatas seperti boa dan ular piton modern.
Fosil ular madtsoiid sendiri telah ditemukan di berbagai benua. Hal ini menunjukkan ular madtsoiid ini memiliki sebaran geografis yang luas.
Namun, apakah ini fosil ular terbesar yang pernah ditemukan masih menjadi perdebatan. Satu-satunya saingan nyata Vasuki indicus adalah sisa-sisa Titanoboa (Titanoboa cerrejonensis) berusia 60 juta tahun.
Fosil Titanoboa tersebut ditemukan di timur laut Kolombia dan didokumentasikan dalam makalah pada 2009 yang diterbitkan di Nature.
(Tifani)
Advertisement