Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas

Dilaporkan pula ada delapan orang hilang, tersapu banjir atau terkubur tanah longsor, sementara 12 lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit, kata juru bicara polisi Dan Bahadur Karki.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Jul 2024, 16:04 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2024, 16:04 WIB
Hujan Monsun Sebabkan Banjir di Ibu Kota Nepal
WFD mengatakan Nepal akan mengalami curah hujan selama beberapa hari lagi karena kisaran tekanan rendah monsun saat ini sedang aktif di atas lokasi rata-rata (dekat Nepal). (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Liputan6.com, Kathmandu - Hujan deras memicu tanah longsor dan banjir bandang yang menewaskan sedikitnya 11 orang dalam 36 jam terakhir di Nepal.

Akibatnya, memblokir jalan raya dan jalan utama, kata para pejabat pada Minggu (7/7/2024).

Delapan orang hilang, tersapu banjir atau terkubur tanah longsor, sementara 12 lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit, kata juru bicara polisi Dan Bahadur Karki.

"Petugas penyelamat berusaha membersihkan tanah longsor dan membuka jalan," kata Karki kepada Reuters, seraya menambahkan peralatan berat digunakan untuk membersihkan puing-puing, dikutip dari Japan Today, Senin (8/7).

Di Nepal tenggara, Sungai Koshi, yang menyebabkan banjir mematikan di negara bagian Bihar di India timur hampir setiap tahun, mengalir di atas tingkat bahaya, kata seorang pejabat distrik.

"Aliran Koshi meningkat dan kami telah meminta warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir," kata Bed Raj Phuyal, seorang pejabat senior distrik Sunsari tempat sungai itu mengalir, kepada Reuters.

Ia mengatakan pada pukul 09.00 waktu setempat aliran air di Sungai Koshi mencapai 369.000 cusec per detik, lebih dari dua kali lipat aliran normalnya yang mencapai 150.000 cusec.

Cusec adalah ukuran aliran air dan satu cusec sama dengan satu kaki kubik per detik.

Pihak berwenang mengatakan, semua 56 pintu air Bendungan Koshi telah dibuka untuk mengalirkan air, dibandingkan dengan sekitar 10-12 pintu air dalam situasi normal.

Pihak berwenang mengatakan bahwa aliran sungai Narayani, Rapti, dan Mahakali di wilayah barat juga meningkat.

 


Kondisi Wilayah Kathmandu

Hujan Monsun Sebabkan Banjir di Ibu Kota Nepal
Sementara itu, WFD telah mengeluarkan peringatan, mendesak orang-orang untuk tidak mendekati sungai-sungai dan aliran-aliran air yang tergenang air hujan. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Di Kathmandu yang dikelilingi perbukitan, beberapa sungai meluap, membanjiri jalan, dan menggenangi banyak rumah.

Media lokal menunjukkan orang-orang berjalan di air setinggi pinggang atau penduduk menggunakan ember untuk mengosongkan rumah mereka.

Setidaknya 50 orang di seluruh Nepal tewas akibat tanah longsor, banjir, dan sambaran petir sejak pertengahan Juni ketika hujan monsun tahunan dimulai.

Ratusan orang meninggal setiap tahun akibat tanah longsor dan banjir bandang yang umum terjadi di sebagian besar wilayah pegunungan Nepal selama musim hujan yang biasanya dimulai pada pertengahan Juni dan berlanjut hingga pertengahan September.

Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta
Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya