Liputan6.com, Jakarta - Galaksi Bima Sakti bukan satu-satunya tata surya di alam semesta ini. Di antara kerlip bintang, terdapat miliaran galaksi yang masing-masing berisi miliaran bintang dan objek luar angkasa lainnya.
Beberapa galaksi yang ditemukan memiliki ukuran yang luar biasa besar. Dikutip dari laman Space pada Kamis (25/07/2024), berikut galaksi-galaksi yang memiliki ukuran luar biasa besar.
1. Galaksi IC 1101
Advertisement
Galaksi super besar yang ditemukan para astronom hingga saat ini adalah IC 1101. Galaksi ini ditemukan oleh astronomer Britania Raya, Frederick William Herschel I pada 1790.
Baca Juga
Galaksi IC 1101 terletak di pusat klaster Abell 2029 (A2029), konstelasi Virgo yang jaraknya 1,045 miliar tahun cahaya dari bumi. Galaksi ini memiliki warna kuning keemasan dan kaya akan kandungan baja.
Galaksi berbentuk eliptis ini berukuran 50 kali lebih besar dari Bima Sakti dengan radius seluas 2 juta tahun cahaya. Sebagai perbandingan, diameter Bima Sakti hanya seluas 100.000 tahun cahaya, sementara IC 1101 seluas 5,5 juta tahun cahaya dari ujung ke ujung.
Bahkan, lingkaran cahaya IC 1101 memancar 2 juta tahun cahaya dari pusat galaksi. Selain menjadi rumah salah satu lubang hitam supermasif terbesar dalam sejarah astronomi, IC 1101 juga mencakup banyak bintang.
Dibandingkan Bima Sakti yang mencakup 200 hingga 400 miliar bintang, IC 1101 memiliki 100 triliun. Saat ini, IC 1101 dikategorikan sebagai galaksi yang sedang sekarat.
Hal tersebut terlihat dari kecepatan lahirnya bintang baru di IC 1101 yang lebih lamban dibandingkan Bima Sakti. Satu-satunya cara bagi IC 1101 agar bisa tetap bersinar adalah dengan "memakan" galaksi lain.
2. Galaksi 3C 348 atau Hercules A
Galaksi yang memiliki ukuran luar biasa besar selanjutnya adalah 3C 348. Pada 2012, teleskop Hubble mendeteksi sebuah galaksi kecil terlihat tengah "dimakan" oleh Hercules A.
Formasi Hercules A memperlihatkan dua pancaran kosmik dari pusatnya yang tak kasat mata dan hanya terdeteksi melalui sinyal radio. Galaksi eliptis ini pertama kali diidentifikasikan sebagai 3C 348 oleh astronomer dari University of Cambridge yang tergabung dalam Radio Astronomy Group (sekarang Cavendish Astrophysics Group).
Radio Astronomy Group kemudian memasukkan Hercules A ke dalam Third Cambridge Catalogue of Radio Sources (3C) sebagai objek ke-348. Paling terang dan berat di konstelasi Hercules, NASA mencatatkan bahwa Hercules A memancarkan daya dalam bentuk panjang gelombang radio yang hampir satu miliar kali lebih kuat daripada Matahari.
Selain itu, Hercules A juga memiliki massa 1.000 kali lebih berat dari Bima Sakti. Galaksi ini juga memiliki lubang hitam dengan massa solar 2.5 miliar, 1.000 kali lebih berat dibandingkan Bima Sakti.
Galaksi ESO 306-17
3. Galaksi ESO 306-17
Terletak di konstelasi Columba, ESO 306-17 memiliki diameter sekitar 1 juta tahun cahaya. ESO 306-17 berjarak 493 juta tahun cahaya dari bumi.
Terlihat menyendiri, ESO 306-17 yang berbentuk eliptis ini terletak di bagian kosong alam semesta. Menurut sebuah foto dari Advanced Camera for Surveys (ACS) di teleskop Hubble menunjukkan ESO 306-17 sendirian di tengah lautan materi gelap dan gas panas. Di sekelilingnya, galaksi-galaksi terang lain.
Para astronom berpendapat bahwa ESO 306-17 sudah "melahap" galaksi-galaksi di sekelilingnya, terbukti dari beberapa bintang yang meredup di sekeliling ESO 306-17. Oleh karena itu, tindakan kanibalisme ESO 306-17 ini memasukkannya ke dalam kelompok galaksi fosil.
4. A2261-BCG
Selain Hercules A, A2261-BCG adalah galaksi yang juga terletak di klaster Abell 2261 (A2261), konstelasi Hercules. Galaksi berukuran raksasa ini baru ditemukan pada 2011 melalui program Cluster Lensing And Supernova survey with Hubble (CLASH), BCG pada namanya adalah kepanjangan dari "Brightest Cluster Galaxy" atau "Klaster Galaksi Paling Terang".
A2261-BCG memiliki diameter sekitar 1 juta tahun cahaya, hampir 10 kali lebih luas daripada Bima Sakti. Namun, saat ditanyakan mengenai keberadaan lubang hitam di galaksi eliptis ini, hasilnya masih belum dapat ditentukan karena NASA mengungkapkan bahwa tidak ada konsentrasi bintang di pusatnya.
Teleskop Hubble memperlihatkan inti A2261-BCG berukuran sekitar 10.000 tahun cahaya, yang terbesar yang pernah terlihat. Terdapat dua kemungkinan mengapa inti A2261-BCG terlihat besar.
Pertama, gravitasi yang dipancarkan sepasang lubang hitam yang tengah bergabung mengaduk dan mengacak-acak bintang-bintang sehingga inti galaksi terlihat besar. Kedua lubang hitam yang telah tergabung tersebut "dimuntahkan" dari inti.
Tanpa sauh, bintang-bintang mulai menyebar lebih luas lagi sehingga inti galaksi tampak menggembung.
(Tifani)
Advertisement