Kedutaan Besar Rwanda di Jakarta Gelar Peringatan Kwibohora

Duta Besar Rwanda untuk Indonesia Abdul Karim Harerimana menyampaikan terima kasih dan menyambut kedatangan para tamu undangan, mengingat ini adalah momen Kwibohora pertama yang diadakan di Jakarta.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 27 Jul 2024, 07:04 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2024, 07:04 WIB
Kedutaan Besar Rwanda di Jakarta, Indonesia menggelar peringatan Liberation Day atau yang dikenal sebagai Kwibohora di Mandarin Oriental Hotel pada Jumat (26/7/2024) (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Kedutaan Besar Rwanda di Jakarta, Indonesia menggelar peringatan Liberation Day atau yang dikenal sebagai Kwibohora di Mandarin Oriental Hotel pada Jumat (26/7/2024) (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Rwanda di Jakarta, Indonesia menggelar peringatan Liberation Day atau yang dikenal sebagai Kwibohora di Mandarin Oriental Hotel pada Jumat (26/7/2024).

Kwibohora atau Hari Pembebasan merupakan penanda berakhirnya masa kelam genosida Tutsi yang terjadi di Rwanda tiga dekade yang lalu.

Duta Besar Rwanda untuk Indonesia Abdul Karim Harerimana menyampaikan terima kasih dan menyambut kedatangan para tamu undangan, mengingat ini adalah momen Kwibohora pertama yang diadakan di Jakarta.

"Terima kasih atas kehadiran tamu undangan yang berkenan hadir pada malam hari ini," kata Abdul Karim Harerimana dalam sambutannya di acara bertajuk 30 Kwibohora Rwanda’s Journey Continues pada Jumat (26/7) malam.

Dubes Abdul Karim Harerimana menyebut bahwa kedekatan antara kedua negara yang menurutnya telah terjalin seperti saudara.

"Hubungan Rwanda dan Indonesia semakin kuat ditandai dengan upaya penguatan kerja sama di berbagai sektor di masa mendatang," kata Dubes Abdul Karim Harerimana.

"Kedua negara juga terus mengembangkan proyek-proyek sebagai implementasi dari kebijakan Kerja Sama Selatan-Selatan atau South-South Cooperation (SSC)."

Dalam pernyataannya, Dubes Dubes Abdul Karim Harerimana juga mengajak masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke Rwanda dan melihat keindahan negara tersebut.

"Sangat mudah bagi Anda (warga Indonesia) untuk datang dan melihat keindahan Rwanda. Anda hanya memerlukan Visa on Arrival berkunjung ke negara kami," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hubungan Diplomatik Rwanda-Indonesia Sejak Tahun 1964

Prof. Tirta mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang telah menjalin hubungan dan kerja sama yang erat dengan Rwanda sejak terjalinnya hubungan diplomatik pada tahun 1964 (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Prof. Tirta mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang telah menjalin hubungan dan kerja sama yang erat dengan Rwanda sejak terjalinnya hubungan diplomatik pada tahun 1964 (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Pada kesempatan tersebut, hadir pula Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama yang mewakili Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

Prof. Tirta mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang telah menjalin hubungan dan kerja sama yang erat dengan Rwanda sejak terjalinnya hubungan diplomatik pada tahun 1964.

"Hubungan diplomatik kedua negara sudah terjalin sejak 1964, sembilan tahun setelah Konferensi Asia-Afrika," kata Prof. Tirta.

"Kedua negara juga secara aktif memperkuat kerja sama bilateral. Indonesia bersama dengan Rwanda terus bekerja sama untuk stabilitas, keamanan, dan perdamaian internasional."

Menurut Prof. Tirta, hal ini terbukti dengan kontribusi kedua negara yang merupakan negara penyumbang pasukan penjaga perdamaian terbesar dan bertugas menjaga keselamatan dan keamanan.

Prof. Tirta juga menyinggung soal peluang dan potensi kerja sama di banyak bidang antara Indonesia dan Rwanda.

"Sementara itu, di bidang investasi, masih ada ruang untuk pengembangan dan kerja sama antara kedua negara melalui keterlibatan B2B di Kamar Dagang dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)."

"Oleh karena itu, kami siap bekerja sama dengan pemerintah Anda (Rwanda) untuk membangun perusahaan atau kerja sama investasi bilateral antara kedua negara guna memberikan manfaat bagi masyarakat."

 


Retno Marsudi dan Menlu Vincent Biruta Resmikan Kedubes Rwanda di Jakarta

Menlu Retno Marsudi menyampaikan selamat atas peresmian Kedubes Rwanda di Jakarta, Indonesia. Ia menilai bahwa ini adalah tonggak sejarah bagi kedua negara (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Menlu Retno Marsudi menyampaikan selamat atas peresmian Kedubes Rwanda di Jakarta, Indonesia. Ia menilai bahwa ini adalah tonggak sejarah bagi kedua negara (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Belum lama ini, tepatnya pada 6 Juni 2024, pemerintah Rwanda membuka kantor perwakilannya di Jakarta.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama dengan Menlu Vincent Biruta meresmikan kantor Kedutaan Besar Rwanda pada Kamis (6/6/) yang terletak di Jalan Jaya Mandala III No. 5A, Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Dalam pernyataannya, Menlu Retno Marsudi menyampaikan selamat atas peresmian Kedubes Rwanda di Jakarta, Indonesia. Ia menilai bahwa ini adalah tonggak sejarah bagi kedua negara.

"Rwanda adalah negara kedelapan dari wilayah Afrika Sub Sahara yang membuka kedutaan di Jakarta. Pembukaan kedutaan ini menandai tonggak sejarah dalam hubungan Indonesia-Rwanda, kata Retno Marsudi pada Kamis (6/6).

"Saya percaya pembukaan kedutaan Rwanda di Jakarta tidak hanya akan meningkatkan hubungan bilateral kita, tetapi juga meningkatkan hubungan Indonesia dengan benua Afrika secara umum."

 


Menlu Retno Marsudi: Pembukaan Kedubes Dilakukan pada Waktu yang Tepat

Retno Marsudi dan Menlu Rwanda Vincent Biruta membahas sejumlah hal mulai dari kerja sama dalam bidang politik, ekonomi, hubungan antar masyarakat hingga Palestina (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Retno Marsudi dan Menlu Rwanda Vincent Biruta membahas sejumlah hal mulai dari kerja sama dalam bidang politik, ekonomi, hubungan antar masyarakat hingga Palestina (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Menurut Menlu Retno Marsudi, pembukaan Kedubes Rwanda dilakukan dalam waktu yang tepat. Lantaran tahun depan, Indonesia akan merayakan Platinum Jubilee Konferensi Asia Afrika.

"Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara-negara Afrika."

"Dan saya sangat menghargai konfirmasi bahwa Rwanda akan berpartisipasi pada Forum Indonesia-Afrika yang kedua, pada September ini. Hal yang terpenting adalah kita akan memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan inovasi bersama."

Sementara itu, Menlu Vincent Biruta menyampaikan bahwa pembukaan Kedubes Rwanda di Indonesia menjadi bukti signifikan dalam sejarah hubungan kedua negara.

"Kedubes ini akan menjadi 'jembatan' bagi kerja sama kedua negara yang meliputi kepentingan bersama, perdagangan hingga investasi," kata Vincent Biruta.

Infografis 29 Atlet Indonesia dari 12 Cabang Olahraga di Olimpiade Paris 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 29 Atlet Indonesia dari 12 Cabang Olahraga di Olimpiade Paris 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya