Fenomena Langit di Bulan Agustus, 2 Supermoon Kembali Terlihat Setelah 14 Tahun

Supermoon muncul saat Bulan Purnama berada lebih dekat ke Bumi dari jarak normalnya, sehingga tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Agu 2024, 18:35 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2024, 18:35 WIB
Keindahan Full Buck Supermoon Hiasi Langit di Berbagai Negar
Bulan purnama terbit di atas Bagdad, Irak, pada Rabu (13/7/2022). Bulan Purnama dikenal sebagai Buck Moon dan juga Supermoon. Di kondisi ini Bulan akan terlihat tampak lebih besar dan terang sehingga terasa sangat dekat dari Bumi. (AP Photo/Hadi Mizban)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Agustus di tahun ini menjadi sangat spesial, terutama bagi pecinta dunia antariksa. Ini jadi kesempatan bagi para pengamat bintang untuk menyaksikan dua supermoon, fenomena langka yang disebut Bulan Biru.

Supermoon muncul saat Bulan Purnama berada lebih dekat ke Bumi dari jarak normalnya, sehingga tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dibandingkan saat terjauhnya.

Fenomena ini terjadi karena bulan mengorbit Bumi dalam orbit yang sedikit elips, sehingga terkadang lebih dekat ke Bumi dan terkadang sedikit lebih jauh.

Supermoon pertama telah terjadi pada 1 Agustus saat bulan berada pada jarak 357.530 km dari Bumi, menurut The Guardian.

Ini menjadi supermoon kedua tahun ini, yang pertama terjadi pada 2 Juli 2024.

Meski saat ini sudah tanggal 5 Agustus, Anda tidak perlu berkecil hati. Pasalnya, di akhir bulan akan ada fenomena lainnya.

Fenomena serupa akan kembali terjadi pada 30 Agustus saat bulan berada pada jarak 357.244 km dari Bumi.

"Malam musim panas yang hangat adalah waktu yang ideal untuk menyaksikan Bulan Purnama terbit di langit timur dalam beberapa menit setelah matahari terbenam, dan itu terjadi dua kali pada bulan Agustus," kata pensiunan astrofisikawan NASA Fred Espenak kepada Sky News.

 

Kesempatan untuk Melihat Supermoon

Keindahan Full Buck Supermoon Hiasi Langit di Berbagai Negara
Bulan super purnama, muncul di balik gunung di Pegunungan Alpen Swiss, terlihat dari Chexbres, Swiss barat, Rabu (13/7/2022). Bulan Purnama dikenal sebagai Buck Moon dan juga Supermoon. Di kondisi ini Bulan akan terlihat tampak lebih besar dan terang sehingga terasa sangat dekat dari Bumi. (Fabrice COFFRINI / AFP)

Menurut Royal Museums Greenwich, jika langit bersih dari awan, Bulan Purnama akan menjadi bola putih yang bersinar di langit.

"Ini adalah kesempatan yang baik untuk menggunakan teleskop kecil atau teropong untuk melihat permukaan bulan secara mendetail, atau bahkan mencoba mengambil beberapa foto bulan yang menarik."

Terakhir kali dua Bulan Purnama super muncul di bulan yang sama adalah pada tahun 2018 dan itu tidak akan terjadi lagi hingga tahun 2037, menurut astronom Italia Gianluca Masi.

Infografis Fenomena Supermoon dan Waspada Dampaknya. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Fenomena Supermoon dan Waspada Dampaknya. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya