Penyanderaan oleh Napi Antek ISIS di Penjara Rusia, 4 Orang Tewas

Otoritas mengatakan operasi pasukan khusus telah membebaskan beberapa sandera dan "menetralisir" semua penyerang di penjara Rusia itu, tetapi kemudian mengonfirmasi bahwa empat pegawai penjara telah tewas.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 24 Agu 2024, 08:03 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2024, 08:03 WIB
Pasukan Garda Nasional Rusia dikirim ke penjara untuk mengakhiri penyanderaan. (Rosgvardia)
Pasukan Garda Nasional Rusia dikirim ke penjara untuk mengakhiri penyanderaan. (Rosgvardia)

Liputan6.com, Moskow - 'Drama' penyanderaan terjadi di fasilitas penahanan di Rusia dan menewaskan sejumlah orang.

"Empat pegawai penjara tewas setelah beberapa narapidana melakukan pemberontakan di koloni hukuman terpencil Rusia dan menyandera orang," kata otoritas federal seperti dikutip dari BBC, Sabtu (24/8/2024).

Pasukan khusus menyerbu fasilitas IK-19 Surovikino di wilayah barat daya Volgograd setelah narapidana bersenjata pisau, yang mengidentifikasi diri mereka sebagai militan ISIS, mengklaim telah menguasai kompleks yang luas itu.

IK-19 Surovikino adalah koloni hukuman dengan keamanan tinggi. Diperkirakan tempat itu menampung sekitar 1.200 narapidana (napi).

Otoritas mengatakan operasi pasukan khusus telah membebaskan beberapa sandera dan "menetralisir" semua penyerang, tetapi kemudian mengonfirmasi bahwa empat pegawai penjara telah tewas.

Sebuah gambar yang belum diverifikasi yang diunggah di media sosial tampak memperlihatkan seorang narapidana memegang pisau, berdiri di atas seorang penjaga penjara yang berlumuran darah selama pemberontakan.

Garda Nasional Rosgvardia Rusia mengatakan penembak jitu menembak empat penyerang dalam operasi penyelamatan.

Pasukan bersenjata berat difilmkan tiba di penjara dalam rekaman yang diunggah ke aplikasi pesan Telegram oleh Garda Nasional.

Serangan itu dimulai saat rapat komisi disiplin, kata oihak Federal Penitentiary Service (FSIN) atau Dinas Penjara Federal Rusia dalam sebuah pernyataan. Para penyerang dikatakan telah menebas para penjaga dan melukai beberapa staf penjara.

FSIN mengatakan delapan karyawan penjara dan empat narapidana telah disandera. Beberapa laporan di media Rusia menunjukkan bahwa direktur dan wakil direktur penjara termasuk di antara mereka yang ditangkap.

"Para penjahat itu menikam empat karyawan dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda, tiga di antaranya meninggal. Empat lainnya yang melawan dirawat di rumah sakit, salah satunya meninggal di rumah sakit."

FSIN membantah bahwa para penyerang telah menguasai seluruh penjara, dengan mengatakan: "Para penjahat menyandera orang-orang dan menempati satu kamar di wilayah koloni."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Militan ISIS hingga Penyerangan Diduga Sudah Direncanakan

Ilustrasi penjara (AFP)
Ilustrasi penjara (AFP)

Menurut sumber penegak hukum yang dikutip oleh kantor berita negara Rusia TASS, ada "alasan untuk mengatakan bahwa penyanderaan telah dipersiapkan sebelumnya dan direncanakan dengan baik".

Media Rusia menyebut para penyerang sebagai Ramzidin Toshev, 28 tahun, Rustamchon Navruzi, 23 tahun, Nazirchon Toshov, 28 tahun, dan Temur Khusinov, 29 tahun. Semuanya adalah penduduk asli Uzbekistan dan Tajikistan.

Dalam rekaman dramatis yang dirilis oleh para penyerang melalui ponsel, mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai militan ISIS. Para pria itu mengatakan bahwa mereka termotivasi oleh keinginan untuk membalas penganiayaan terhadap umat Muslim.

Video itu juga memperlihatkan sejumlah petugas penjara tergeletak di genangan darah, sementara dalam klip terpisah para penyerang berkeliaran di halaman penjara.

 


Tak Picu Ancaman ke Publik

Ilustrasi penjara (pixabay)
Ilustrasi penjara (pixabay)

Gubernur daerah Volgograd Andrei Bocharov mengatakan sebelumnya bahwa penyanderaan itu "tidak menimbulkan ancaman bagi penduduk sipil".

Sementara itu, Presiden Vladimir Putin terekam kamera sedang mengikuti pertemuan virtual dengan para kepala keamanan, di mana Kremlin mengatakan bahwa ia telah mendapatkan informasi terbaru tentang situasi penyanderaan di penjara tersebut.

Penyanderaan Volgograd adalah insiden kedua musim panas ini, setelah enam tahanan yang berjanji setia kepada kelompok ISIS menangkap dua penjaga di sebuah fasilitas di daerah tetangga Rostov. Lima tahanan tewas dan satu tahanan keenam dijatuhi hukuman 20 tahun penjara setelah serangan itu.

Jaksa mengatakan mereka telah membuka kasus yang berkaitan dengan penyanderaan.

 

Infografis sel mewah dalam penjara
Infografis sel mewah dalam penjara (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya