Liputan6.com, Teheran - Iran menekankan bahwa pembalasannya terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh pasti, akurat, dan penuh perhitungan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi saat melakukan sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani, yang mengucapkan selamat kepadanya atas pengangkatannya sebagai menteri luar negeri baru negara itu.
Baca Juga
Mengutip Mehr News, Selasa (27/8), dalam kesempatan yang sama Tajani mengungkap kekhawatirannya tentang meluasnya ketidakamanan di kawasan. Dia menuntut semua pihak menahan diri sekaligus meminta bantuan Iran mengurangi ketegangan.
Advertisement
Merespons hal itu, Araghchi menggarisbawahi bahwa tidak seperti Israel, Iran tidak berusaha memperluas ketegangan.
"Iran tidak ingin meningkatkan ketegangan. Namun, Iran tidak takut akan hal itu," kata Araghchi kepada Tajani, menurut pernyataan tentang sambungan telepon yang dipublikasikan pada hari Senin oleh Kementerian Luar Negeri Iran.
Haniyeh dibunuh di Teheran pada 31 Juli. Dia berada di Negeri Para Mullah untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh, yang menurut Araghchi merupakan pelanggaran yang tidak dapat dimaafkan terhadap keamanan dan kedaulatan Iran.
Israel sendiri tidak mengklaim atau membantah bertanggung jawab atas kematian Haniyeh.