Liputan6.com, Munich - Polisi di Munich saling tembak dengan seorang pria pada hari Kamis (5/9/2024), yang mengakibatkan tersangka terluka parah di area dekat museum sejarah era Nazi di kota itu dan Konsulat Israel.
Lima petugas berada di tempat kejadian saat tembakan meletus. Polisi kemudian dikerahkan ke area penembakan tersebut dengan kekuatan penuh.
Baca Juga
Menurut juru bicara polisi, seperti dikutip dari Associated Press (AP), petugas diberitahu tentang seseorang yang membawa "senjata laras panjang" di area Karolinenplatz, dekat pusat kota Munich, sekitar pukul 9 pagi.
Advertisement
"Kemudian terjadi baku tembak yang menyebabkan tersangka mengalami luka fatal, tetapi tidak ada indikasi bahwa ada orang lain yang terluka," kata juru bicara Andreas Franken kepada wartawan.
"Tidak ada informasi langsung tentang identitas tersangka atau motif apa pun," imbuh Franken.
Pria itu, yang membawa senjata api model lama dengan mekanisme berulang, tewas di tempat kejadian. Pejabat tinggi keamanan Bavaria, Menteri Dalam Negeri Joachim Herrmann, mengatakan tersangka telah melepaskan tembakan ke polisi dan mereka membalas tembakan.
Tidak jelas apakah insiden itu ada hubungannya dengan peringatan 52 tahun serangan militan Palestina terhadap delegasi Israel di Olimpiade Munich 1972, yang berakhir dengan tewasnya 11 anggota tim Israel, seorang perwira polisi Jerman Barat dan lima penyerang.
Polisi mengatakan tidak ada bukti adanya tersangka lain yang terkait dengan insiden tersebut. Mereka meningkatkan kehadiran di kota tersebut, kota terbesar ketiga di Jerman, tetapi mengatakan tidak ada indikasi insiden di lokasi lain atau adanya tersangka lain.
Â
Â
Konsulat Israel di Munich Tutup Saat Insiden
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan konsulat di Munich tutup saat penembakan terjadi dan tidak ada stafnya yang terluka.
Pusat Dokumentasi Munich untuk Sejarah Sosialisme Nasional di dekatnya, yang dibuka pada tahun 2015 dan mengeksplorasi masa lalu kota tersebut sebagai tempat lahirnya gerakan Nazi, juga mengatakan semua karyawannya tidak terluka.
Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan dia sudah berbicara dengan mitranya dari Jerman Frank-Walter Steinmeier. Dia menulis di platform media sosial X bahwa "bersama-sama kami menyatakan kecaman dan kengerian bersama" atas penembakan tersebut.
Berbicara pada konferensi pers yang tidak terkait di Berlin, Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser menggambarkan penembakan hari Kamis itu sebagai "insiden serius", tetapi mengatakan dia tidak ingin berspekulasi tentang apa yang telah terjadi.
Dia menegaskan kembali bahwa "perlindungan fasilitas Yahudi dan Israel memiliki prioritas tertinggi."
Advertisement