Liputan6.com, Jakarta - Fosil dinosaurus adalah sisa-sisa organisme purba yang terawetkan dalam batuan. Mereka dapat berupa tulang, gigi, kulit, telur, bahkan jejak kaki.
Fosil terbentuk ketika tubuh dinosaurus terkubur di bawah sedimen, seperti lumpur atau pasir. Seiring waktu, sedimen tersebut mengeras menjadi batuan, sehingga mengeraskan tubuh dinosaurus di dalamnya.
Salah satu fosil dinosaurus yang paling populer adalah Sue yang ditemukan hampir utuh. Sue adalah fosil dinosaurus berjenis Tyrannosaurus rex atau T-rex.
Advertisement
Baca Juga
Para ahli menemukan 90 persen bagian fosil ini, dengan 250 tulang dari total 380 berhasil diidentifikasi. Dikutip dari Britannica pada Kamis (19/09/2024), berikut fakta menarik Sue the T-rex.
1. Sejarah Penemuan Sue
Seorang pemburu fosil dari Black Hills Institute of Geological Research di Amerika Serikat bernama Sue Hendrikson memulai petualangannya. Ia berangkat melintasi dataran panas di South Dakota bagian barat pada 12 Agustus 1990.
Awalnya, ia ingin menjelajahi bongkahan batu ketika timnya memperbaiki ban kempes. Setelah berjam-jam mendaki bersama anjing golden retriever miliknya, Hendrickson mencapai ketinggian 18 meter.
Di ketinggian ini, Hendrickson kesulitan melihat daratan. Ia melihat tiga tulang besar mencuat dari permukaan batu.
Hendrickson menunjukkan tulang-tulang itu kepada Peter L Larsen, presiden Black Hills Institute. Akhirnya, tulang belulang itu menjadi tujuan perburuan timnya.
Tim yang beranggotakan enam orang itu kemudian memulai proses yang melelahkan untuk mengeluarkan semua tulang dari lokasi tersebut. Baru setelah 17 hari kemudian, tim menyadari bila mereka menemukan kerangka Tyrannosaurus rex (T-rex).
2. T-rex Dewasa Paling Lengkap
Ahli paleontologi di Field Museum menyebut Sue adalah T-rex dewasa paling lengkap yang pernah ditemukan. Dari 380 tulang yang ada dalam kerangka T-rex, 250-nya dimiliki Sue.
Termasuk tulang-tulang yang langka seperti furcula (gabungan dua tulang selangka), stapes (tulang telinga), dan gastralia (tulang rusuk perut).
Pertumbuhan yang Berat
3. Sue Mengalami Pertumbuhan yang Berat
Tulang dinosaurus berbentuk seperti pohon yakni memiliki lingkaran pertumbuhan. Seorang paleontolog kuantitatif dan ekologi di Universitas Auburn sempat meneliti Sue.
Dengan menggunakan bor berujung berlian, ia mengeluarkan silinder kecil dari tulang paha kiri Sue. Dari silinder itu ia memeriksa irisan tipis tulang di bawah mikroskop.
Dari sini, ahli paleontolog mengidentifikasi lingkaran pertumbuhan yang menunjukkan bagaimana tulang baru tumbuh setiap tahunnya. Berdasarkan hal ini, ahli paleontolog menganalisis bila Sue mengalami periode pertumbuhan yang ekstrem selama masa remaja.
4. T-rex Terbesar
Sue dianggap sebagai t-rex terbesar yang pernah ditemukan. Fosil ini memiliki panjang hingga 12 meter dan berat sekitar 9 ton.
Hingga akhirnya penggalian yang ditemukan di Saskatchewan, Kanada menentang gelar tersebut. Dalam sebuah studi pada 2019, spesimen yang dijuluki "Scotty" itu berukuran sedikit lebih besar dari Sue.
Meski begitu, beberapa ahli tetap mencatat perbedaan Sue dan Scotty sangat kecil dan masih dalam margin kesalahan untuk perkiraan tersebut.
5. T-res Tertua
Selain menyandang gelar sebagai fosil terbesar. Sue juga mendapatkan gelar sebagai T-rec tertua yang pernah ditemukan.
Seekor dinosaurus digali di Montana, Amerika Serikat pada 2013. Dinosaurus ini awalnya disebut "nenek rex" dan kemudian diberi nama "Trix" yang diambil dari nama Beatrix, mantan ratu Belanda.
Trix diklaim sebagai t-rex tertua yang pernah hidup, yakni berusia 30 tahun saat mati. Namun, hal itu berubah usai hasil penelitian tentang cincin pertumbuhan tulang dipublikasikan.
Penelitian itu menunjukkan bahwa Sue hidup hingga usia yang hampir sama. Namun, Sue sedikit lebih tua yakni diperkirakan berusia 33 tahun.
Advertisement
Hidup dengan Sekarat
6. Hidup dengan Sekarat
Para ilmuwan peneliti kerangka Sue mengidentifikasi sejumlah penyakit yang kemungkinan menjangkiti dinosaurus tersebut selama hidupnya. Beberapa penyakit itu adalah asam urat, tendon yang robek, infeksi tulang, tulang patah, dan radang sendi pada ekornya.
Ahli juga menyebutkan Sue terus merasa sakit yang amat sangat hingga akhir hidupnya.
7. Kisruh Perdagangan Fosil
Dua tahun setelah penemuan Sue, agen Federal Bureau of Investigation (FBI) dibantu Garda Nasional Amerika Serikat menggerebek Black Hills Institute. Bahkan, mereka menyita fosil T-rex.
Larsen mengaku telah membayar Maurice Williams, anggota Suku Cheyenne River Sioux tempat penemuan fosil tersebut. Setelah membayar $5.000 atau sekitar Rp 77 juta, timnya diberikan hak untuk menggali dan mengambil tulang-tulang tersebut.
Namun, ternyata tanah itu telah dipercayakan kepada Pemerintah Federal. Sehingga masyarakat dilarang mengoleksi fosil kecuali dengan izin khusus, hal ini tidak dimiliki Black Hills Institute.
Setelah bertahun-tahun terjadi sengketa hukum, fosil Sue dilelang di Sotheby's di New York pada 4 Oktober 1997. Hanya dalam waktu sembilan menit, fosil tersebut terjual dengan harga $8,36 juta atau Rp 128 miliar.
Harga ini biaya tertinggi yang pernah dibayarkan untuk sebuah fosil pada saat itu. Lelang ini dimenangkan oleh Field Museum di Chicago yang juga mendapat sumbangan dari berbagai donatur.
Sue atau yang juga dikenal sebagai Specimen FMNH PR 2081, akhirnya debut di Field Museum pada 2000. Penemuan Sue berdampak besar pada komunitas paleontologi mengingat harga tinggi yang diperolehnya saat pelelangan.
Sejak Sue terjual, harga fosil dinosaurus terus melonjak. Saat itulah, dinosaurus menjadi sangat bernilai hingga saat ini.
Pada Juli 2024, seekor stegosaurus terjual dengan harga lebih dari $40 juta atau Rp 616 miliar. Fosil dapat terjual dengan harga tinggi menyebabkan eksploitasi habis-habisan.
(Tifani)