Drone Hizbullah Targetkan Rumah PM Israel Benjamin Netanyahu

Bagaimana kondisi Netanyahu dan keluarganya pasca serangan drone Hizbullah?

oleh Khairisa Ferida diperbarui 20 Okt 2024, 03:10 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2024, 18:07 WIB
Pasukan keamanan Israel berjaga di dekat penghalang di jalan menuju kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Caesarea pada Sabtu (19/10/2024) setelah serangan sebuah drone dari Lebanon.
Pasukan keamanan Israel berjaga di dekat penghalang di jalan menuju kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Caesarea pada Sabtu (19/10/2024) setelah serangan sebuah drone dari Lebanon. (Dok. Jack Guez/AFP)

Liputan6.com, Tel Aviv - Sebuah drone yang ditembakkan dari Lebanon dan meledak di Kota Caesarea pada Sabtu (19/10/2024) pagi diklaim Israel menargetkan rumah pribadi Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Kantor PM Israel mengonfirmasi bahwa Netanyahu dan istrinya tidak ada di lokasi kejadian dan tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.

Pasukan Pertahanan (IDF) mengatakan drone itu adalah satu dari tiga yang diluncurkan dari Lebanon, dua lainnya ditembak jatuh.

Militer sedang menyelidiki insiden yang diduga menyebabkan beberapa kegagalan sistem peringatan Israel.

Tidak ada sirene peringatan yang dibunyikan di Caesarea sebelum drone menghantam dan meledak.

Namun, sirene dilaporkan berbunyi di Glilot, utara Tel Aviv, yang menampung pangkalan intelijen utama IDF dan markas besar Mossad. Sirene tersebut tidak disertai peringatan di aplikasi Komando Front Dalam Negeri atau platform lainnya.

Drone dan intersepsi juga memicu sirene peringatan di pesisir Israel beberapa menit sebelum terjadi benturan.

"Kami mendengar helikopter di atas kami dan ada perasaan bahwa ada semacam insiden tetapi tidak ada sirene jadi kami tidak terlalu khawatir," kata seorang warga Caesarea kepada Channel 12 seperti dilansir The Times of Israel.

"Namun, kemudian tiba-tiba terdengar ledakan besar dan tidak jelas bagi kami apakah itu dari intersepsi atau dampak drone — jelas bahwa itu adalah insiden nyata tanpa peringatan sebelumnya. Itu sangat mengkhawatirkan, untungnya tidak ada korban."

Selain serangan drone, Hizbullah juga menembakkan roket ke kota-kota di Israel utara pada Jumat (18/10) malam dan Sabtu pagi.

Rentetan sekitar 20 roket ditembakkan ke daerah Safed. Menurut IDF, beberapa roket berhasil dicegat dan sisanya mengenai daerah terbuka, tanpa menimbulkan korban luka.

Satu roket ditembakkan ke daerah Haifa. Roket itu diklaim meledak di daerah terbuka.

Roket ditembakkan pula ke daerah Tiberias dan Laut Galilea. Tidak ada laporan korban luka.

Selain itu, IDF menyebutkan bahwa drone yang diluncurkan "dari timur" menghantam Dataran Tinggi Golan, setelah sirene berbunyi di beberapa komunitas Israel di daerah itu.

Menurut pernyataan IDF, drone memasuki wilayah Israel dari Suriah. Pernyataan itu tidak menyebutkan dari mana drone itu ditembakkan, meskipun militer sering menyebut serangan yang diluncurkan dari Irak juga sebagai serangan yang berasal "dari timur".

Serangan terhadap rumah Netanyahu, target paling menonjol yang menjadi sasaran sejak dimulainya pertempuran, terjadi sehari setelah kelompok itu mengatakan bahwa mereka memasuki fase baru dalam perang melawan Israel, seraya menambahkan mereka telah memperkenalkan senjata baru selama beberapa hari terakhir. Sebuah pernyataan dari ruang operasi kelompok itu mengatakan bahwa para pejuang Hizbullah telah menggunakan jenis baru rudal berpemandu presisi dan drone peledak untuk pertama kalinya.

Hizbullah menyatakan pula bahwa para pejuangnya bekerja sesuai dengan "rencana yang disiapkan sebelumnya" untuk memerangi pasukan Israel yang menyerbu di beberapa bagian Lebanon selatan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya