Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menggunakan perjalanan bersejarah ke Amazon, Brasil, pada Minggu (17/11/2024) untuk menyoroti peningkatan pendanaan iklim bilateral Amerika Serikat menjadi USD 11 miliar atau setara Rp174,3 triliun pada tahun ini sesuai janjinya.
"Perjuangan melawan perubahan iklim telah menjadi tujuan utama kepemimpinan dan kepresidenan Joe Biden," ujar pihak Gedung Putih dalam sebuah pernyataan sebelum Biden mendarat di Kota Manaus, Amazon, Brasil, dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (19/11/2024).
Baca Juga
Biden melakukan lawatan terakhirnya ke Amerika Selatan sebelum menyerahkan jabatan presiden kepada Donald Trump -- seorang yang skeptis terhadap perubahan iklim.
Advertisement
Sebagai presiden Amerika Serikat pertama yang berkunjung ke hutan hujan tropis yang luas, Biden bertemu dengan para pemimpin masyarakat adat Brasil dan menandatangani deklarasi yang menjadikan 17 November sebagai Hari Konservasi Internasional.
Pengumuman Gedung Putih mengenai angka USD 11 miliar tersebut menyatakan bahwa angka tersebut menjadikan "Amerika Serikat sebagai penyedia dana iklim bilateral terbesar di dunia."
Pengumuman itu juga mengatakan bahwa jumlah tersebut enam kali lipat lebih besar dari yang diberikan Amerika pada awal masa jabatan Biden, yaitu pada 2021.
Namun, Uni Eropa tetap menjadi kontributor global terbesar untuk pendanaan iklim.
Sekitar separuh dari seluruh pendanaan iklim disalurkan melalui dana multilateral yang dikelola bersama oleh negara-negara berkembang. Hal ini memicu kecaman terhadap preferensi Amerika terhadap pendanaan bilateral.
Masalah Iklim Jadi Pembahasan di Pertemuan G20
Negara-negara kaya telah mengumpulkan dana sebesar USD 116 miliar pada tahun 2022 untuk pendanaan iklim, menurut data terbaru yang tersedia dari OECD.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga kajian Inggris, ODI, Amerika Serikat berada di peringkat kedua dari belakang di antara 23 negara dalam hal kemajuan untuk menyediakan bagian yang adil dari pendanaan iklim, berdasarkan jejak karbon, jumlah penduduk, dan pendapatan nasional bruto.
Lawatan Biden ke Amazon dilakukan di sela-sela KTT APEC yang ia hadiri di Peru, dan KTT G20 di Rio de Janeiro yang dihadirinya dan dimulai pada Senin (17/11).
Iklim akan menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan G20, saat perundingan yang berlangsung pada saat yang sama, di KTT Iklim PBB di Azerbaijan tampaknya mengalami kebuntuan.
Advertisement