Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia sangat menghormati sosok Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Hal ini ia sampaikan menjelang pembicaraan mereka di Gedung Putih, Amerika Serikat, dikutip dari laman BBC, Jumat (28/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Ketika ditanya oleh BBC apakah ia akan meminta maaf karena baru-baru ini menyebutnya sebagai "diktator", ia mengatakan bahwa ia tidak percaya telah mengatakan hal tersebut. Ia juga menyebut Zelenskyy sebagai sosok yang "sangat berani".
Advertisement
Trump berbicara setelah pembicaraan dengan Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer tentang mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia.
Ia meramalkan "pertemuan yang sangat baik" dengan Zelenskyy dengan mengatakan bahwa upaya untuk mencapai perdamaian "berjalan cukup cepat".
Pertemuan minggu ini terjadi setelah pemerintahan Trump mengejutkan mitra-mitra Baratnya dengan mengadakan pembicaraan tingkat tinggi pertama AS dengan Moskow sejak Rusia menginvasi Ukraina lebih dari tiga tahun lalu.
Presiden AS itu sempat menyalahkan Zelenskyy atas perang tersebut dan menegurnya karena tidak memulai pembicaraan damai lebih awal.
"Anda sudah berada di sana selama tiga tahun," kata Trump.
"Anda seharusnya mengakhirinya. Anda seharusnya tidak pernah memulainya. Anda seharusnya bisa membuat kesepakatan."
Namun pada Kamis (27/2) saat berbicara setelah bertemu Sir Keir, Trump mengatakan kepada wartawan yang menanyakan tentang pembicaraannya yang akan datang dengan Zelensky: "Saya pikir kita akan mengadakan pertemuan yang sangat baik besok pagi. Kita akan bergaul dengan sangat baik."
Saat ditanya oleh Chris Mason dari BBC apakah dia masih menganggap Zelenskyy sebagai "diktator", dia menjawab:
"Apakah saya mengatakan itu? Saya tidak percaya saya mengatakan itu."
Zelenskyy berharap untuk bisa menjamin keamanan bagi negaranya yang akan mendukung setiap kesepakatan damai yang mungkin dinegosiasikan.
Â
Respons Trump
Saat ditanya tentang hal ini, Trump mengatakan bahwa dia "terbuka terhadap banyak hal" tetapi dia ingin agar Rusia dan Ukraina menyetujui kesepakatan sebelum memutuskan tindakan apa yang mungkin dilakukan untuk menegakkannya.
Dalam kunjungannya pada Jumat (28/2), Zelenskyy diperkirakan akan menandatangani kesepakatan yang akan memberikan AS akses ke sumber daya mineral tanah jarang Ukraina.
Trump menyarankan bahwa keberadaan perusahaan pertambangan AS di Ukraina akan bertindak sebagai pencegah terhadap serangan Rusia di masa mendatang terhadap Ukraina.
"Itu adalah penghalang, bisa dibilang begitu," katanya pada hari Kamis.
"Saya tidak berpikir siapa pun akan bermain-main jika kita berada di sana dengan banyak pekerja dan harus berurusan dengan tanah jarang dan hal-hal lain yang kita butuhkan untuk negara kita."
Advertisement
