Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump Jr. atau yang sering disapa Don Jr. muncul sebagai penasihat paling berpengaruh dalam keluarga saat ayahnya membentuk kabinet paling kontroversial dalam sejarah modern Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan sejumlah sumber yang dekat dengan putra tertua Donald Trump.
Dalam beberapa kasus, Don Jr. telah mempromosikan loyalis yang kurang berpengalaman daripada kandidat yang lebih berkualifikasi untuk posisi-posisi utama dalam pemerintahan yang akan datang.
Baca Juga
Selama masa pemerintahan pertama ayahnya sebagai presiden ke-45, putri sulung Trump, Ivanka Trump, dan suaminya, Jared Kushner, menjabat sebagai penasihat politik tingkat tinggi, sementara Don Jr. dan Eric lebih banyak ditugaskan untuk menjalankan bisnis keluarga.
Advertisement
Ivanka dan suaminya mundur dari politik setelah Trump kalah dari Joe Biden dalam Pilpres AS 2020 dan saat Trump menghadapi serangkaian kasus pidana dan sipil. Mereka mulai kembali terlibat setelah kemenangan Trump dalam Pilpres AS 2024.
Kini, beberapa sumber mengungkapkan kepada Reuters bahwa Don Jr. adalah suara utama dari keturunan Trump yang sering memberi nasihat kepada ayahnya.
Setidaknya ada dua pilihan kontroversial yang dipromosikan oleh Don Jr. yang akan menghadapi tantangan berat dalam proses konfirmasi di Senat.
Yang pertama adalah skeptik vaksin dan penganut teori konspirasi, Robert F. Kennedy Jr., dari dinasti politik Kennedy yang mayoritas Demokrat, yang diusulkan sebagai menteri kesehatan. Seorang lainnya adalah mantan anggota kongres Demokrat Tulsi Gabbard yang diusulkan sebagai Direktur Intelijen Nasional.
Gabbard tidak hanya menghadapi kekhawatiran bipartisan terkait minatnya terhadap Rusia, namun juga atas kurangnya pengalaman di komunitas intelijen.
Pengumuman nominasi masih berlanjut pada hari Minggu, lapor Washington Post, dengan penunjukan Jay Bhattacharya, seorang dokter dan ekonom lulusan Stanford sebagai direktur baru National Institutes of Health (NIH).
Sejumlah sumber Reuters, termasuk donor, sekutu politik, dan teman-teman, mengonfirmasi pengaruh Don Jr. dalam menyodorkan nama-nama untuk mengisi kabinet Trump, termasuk loyalis yang kurang berpengalaman.
Don Jr. diakui telah berperan dalam menjadikan JD Vance pilihan ayahnya sebagai calon wakil presiden, membantu calon kabinet naik atau tenggelam, serta menggagalkan mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk bergabung dalam kabinet.
"Kenyataannya kali ini adalah kami benar-benar tahu apa yang kami lakukan," kata Don Jr. kepada Fox News awal bulan ini.
"Dan ini tentang mengelilingi ayah saya dengan orang-orang yang kompeten dan loyal."
Kushner, yang sebelumnya menjabat sebagai penasihat senior Trump yang fokus pada Timur Tengah, mengatakan kepada Reuters bahwa dia sedang memberi pengarahan kepada investor properti Steve Witkoff mengenai pekerjaannya yang baru sebagai utusan khusus ke wilayah tersebut.
"Saya telah bekerja sama dengan Witkoff untuk membantunya memahami upaya-upaya yang telah dilakukan Trump sebelumnya," kata Kushner melalui juru bicaranya.
Salah satu sumber yang dekat dengan transisi mengatakan bahwa Trump tidak lagi membutuhkan nasihat dari keluarganya sebanyak dulu karena ada pembantu-pembantunya seperti Susie Wiles, yang membantu menjalankan kampanye pemilihan paling disiplin yang pernah dia jalankan kini akan menjadi kepala stafnya.
"Semua berjalan sangat teratur," kata sumber tersebut mengenai tim Trump saat ini. "Dia mungkin tidak membutuhkan keluarga kali ini seperti yang dulu."