Mantan Presiden ke-39 AS Jimmy Carter Meninggal di Usia 100 Tahun

Sebelum Jimmy Carter meninggal, ia telah menjalani perawatan rumah sakit sejak pertengahan Februari 2023 di rumahnya di Plains, Georgia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Des 2024, 07:48 WIB
Diterbitkan 30 Des 2024, 07:30 WIB
Jimmy Carter mantan presiden ke-39 AS (kiri) bersama Joe Biden dan istri. (AP)
Jimmy Carter mantan presiden ke-39 AS (kiri) bersama Joe Biden dan istri. (AP)

Liputan6.com, Plains - Jimmy Carter meninggal dunia. Mantan presiden ke-39 AS itu mengembuskan napas terakhir di usia 100 tahun.

Kabar peraih Nobel perdamaian yang bangkit dari keluarga sederhana di pedesaan Georgia untuk memimpin negara itu dari tahun 1977 hingga 1981, meninggal, diberitahukan oleh yayasan nirlaba miliknya mengatakan pada hari Minggu (29/12/2024).

Sebelum Jimmy Carter meninggal, ia telah menjalani perawatan rumah sakit sejak pertengahan Februari 2023 di rumahnya di Plains, Georgia -- kota kecil yang sama tempat ia dilahirkan dan pernah mengelola perkebunan kacang sebelum menjadi gubernur Peach State dan mencalonkan diri untuk Gedung Putih.

Carter meninggal "dengan tenang" di rumahnya di Plains, "dikelilingi oleh keluarganya," kata Carter Center dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP.

"Ayah saya adalah pahlawan, tidak hanya bagi saya tetapi juga bagi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih," kata Chip Carter dalam pernyataan tersebut.

Jimmy Carter adalah presiden AS yang paling lama hidup -- sebuah hasil yang tampaknya tidak mungkin terjadi pada tahun 2015 ketika Demokrat Selatan itu mengungkapkan bahwa ia menderita kanker otak.

Namun, veteran Angkatan Laut AS dan penganut Kristen yang taat ini berulang kali menentang segala rintangan untuk menikmati masa pasca-kepresidenan yang panjang dan membuahkan hasil, setelah empat tahun di Ruang Oval yang sering dianggap mengecewakan.

Selama masa jabatan tunggalnya sebagai Presiden ke-39 AS , Jimmy Carter berkomitmen pada hak asasi manusia dan keadilan sosial, menikmati dua tahun pertama yang kuat yang mencakup menjadi penengah kesepakatan damai antara Israel dan Mesir yang dijuluki Perjanjian Camp David.

Namun, pemerintahan Presiden AS Jimmy Carter kala itu mengalami banyak kendala -- yang paling serius adalah penyanderaan warga AS di Iran dan upaya penyelamatan 52 warga Amerika yang ditawan pada tahun 1980 yang gagal total. Ia juga dikritik karena penanganannya terhadap krisis minyak.

Pada November 1980, penantang dari Partai Republik Ronald Reagan mengalahkan Jimmy Carter di tempat pemungutan suara, sehingga Demokrat tersebut hanya menjabat satu periode. Reagan, mantan aktor dan gubernur California, menjabat di tengah gelombang konservatisme yang kuat.

Pasca-Kepresidenan yang Aktif

Presiden AS ke-39 Jimmy Carter
Presiden AS ke-39 Jimmy Carter (AP Photo/Diane Bondareff)

Seiring berlalunya waktu, citra Jimmy Carter yang lebih bernuansa muncul -- citra yang memperhitungkan berbagai aktivitas pasca-kepresidenannya yang signifikan.

Ia mendirikan Carter Center pada tahun 1982 untuk mewujudkan visinya tentang diplomasi dunia, dan menerima Penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2002 atas upayanya yang tak kenal lelah untuk mempromosikan keadilan sosial dan ekonomi.

Ia mengamati banyak pemilihan umum di seluruh dunia dan muncul sebagai mediator internasional terkemuka, menangani berbagai masalah global mulai dari Korea Utara hingga Bosnia.

Jimmy Carter, yang dikenal dengan senyum lebarnya, mengatakan prinsip-prinsip dasar Kristen seperti keadilan dan kasih menjadi landasan kepresidenannya. Ia diketahui mengajar sekolah Minggu di Maranatha Baptist, gerejanya di Plains, hingga usia 90-an.

Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah menerima berbagai perawatan di rumah sakit, termasuk ketika ia mengungkapkan pada bulan Agustus 2015 menderita kanker otak dan sedang menjalani radiasi.

Sosok Pemimpin, Negarawan, dan Pekerja Kemanusiaan

Anwar Saddat (kiri) dan Jimmy Carter (tengah). (AP/FIle)
Anwar Saddat (kiri) dan Jimmy Carter (tengah). (AP/FIle)

Mengetahui Jimmy Carter meninggal dunia, pemimpin Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada hari Minggu (29/12) memuji sosoknya sebagai "simbol upaya kemanusiaan" atas perannya dalam menjadi perantara Perjanjian Camp David 1978, dan meramalkan bahwa karyanya akan "tetap terukir dalam catatan sejarah."

Penghormatan juga mengalir dari para pemimpin Gedung Putih di masa lalu, sekarang, dan yang akan datang.

Bill Clinton mengatakan Jimmy Carter "bekerja tanpa lelah untuk dunia yang lebih baik dan lebih adil." George W. Bush mengatakan warisan Carter akan "menginspirasi orang Amerika dari generasi ke generasi," dan Barack Obama mengatakan mantan pemimpin itu "mengajarkan kita semua tentang apa artinya menjalani kehidupan yang penuh keanggunan, martabat, keadilan, dan pelayanan."

Sementara Donald Trump mengatakan orang Amerika berutang "utang budi" kepada Demokrat itu, kemudian menambahkan, dalam unggahan media sosial kedua, bahwa "Saya sangat tidak setuju dengannya secara filosofis dan politis."

Salah satu pencapaian kebijakan luar negeri Carter yang menentukan -- menegosiasikan pengembalian Panama Canal to Panama atau dikenal dengan Terusan Panama ke Panama -- telah kembali menjadi fokus karena Trump mengancam akan merebut kembali terusan itu.

"Amerika dan dunia kehilangan seorang pemimpin, negarawan, dan pekerja kemanusiaan yang luar biasa," kata Presiden Joe Biden dan istrinya Jill dalam sebuah pernyataan.

"Bagi siapa pun yang mencari arti hidup yang bermakna dan bertujuan -- hidup yang baik -- pelajari Jimmy Carter, seorang pria yang berprinsip, beriman, dan rendah hati."

Pada April 2021, keluarga Biden bertemu dengan keluarga Carter di rumah mereka di Plains.

Gedung Putih kemudian merilis foto yang memperlihatkan pasangan itu tersenyum bersama, meskipun hanya Rosalynn yang terlihat oleh pers di luar, mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga Biden sambil menggunakan alat bantu jalan.

Rosalynn, istri Carter selama 77 tahun, meninggal pada tanggal 19 November 2023 pada usia 96 tahun. Mantan presiden Jimmy Carter, yang tampak lemah, muncul di upacara peringatannya di kursi roda, dengan selimut di pangkuannya.

Jimmy Carter meninggalkan empat orang anak, tiga putra dan seorang putri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya