Cerita 2 Penerima YSEALI Professional Fellowship Perjuangkan Hak Kesetaraan Gender di AS dan Indonesia

Kedua sosok ini memiliki kesamaan, yaitu sama-sama memperjuangkan hak kesetaraan gender di Amerika Serikat dan Indonesia. Berikut ini kisah selengkapnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Jan 2025, 21:32 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2025, 21:32 WIB
Kelda Roys dan Andrian Fauzi berbagi pengalaman selama mengikuti program YSEALI Professional Fellowship 2024 (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Senator Negara Bagian Wisconsin, Amerika Serikat, sekaligus pengacara dan advokat hak-hak perempuan, Kelda Roys dan Kepala Subbagian Perlindungan Anak di Sekretariat Kabinet RI, Andrian Fauzi, berbagi pengalaman selama mengikuti program YSEALI Professional Fellowship 2024 (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Senator Negara Bagian Wisconsin, Amerika Serikat, sekaligus pengacara dan advokat hak-hak perempuan, Kelda Roys dan Kepala Subbagian Perlindungan Anak di Sekretariat Kabinet RI, Andrian Fauzi, berbagi pengalaman selama mengikuti program YSEALI Professional Fellowship 2024.

Kelda berkesempatan mengunjungi Jakarta, Indonesia. Sebaliknya, Andrian berpeluang mengunjungi Wisconsin, Amerika Serikat.

Keduanya juga memiliki kesamaan, yaitu sama-sama memperjuangkan hak kesetaraan gender di Amerika Serikat dan Indonesia.

<p>Lewat perannya di senat Amerika Serikat dan partisipasinya dalam YSEALI Professional Fellowship, Kelda juga menilai bahwa saat ini sudah ada banyak pembuat kebijakan Indonesia yang bekerja untuk mencapai tujuan itu (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).</p>

Kelda Roys menyebut bahwa perannya sebagai anggota senator di AS tak luput dari sejumlah tantangan, terutama dalam mengatasi isu kesetaraan gender.

Ia menilai bahwa Amerika Serikat dan Indonesia memiliki tantangan yang sama terkait masalah tersebut.

"Sebenarnya kita memiliki tantangan yang sama. Menurut saya, kami ingin memastikan bahwa pendidikan publik tersedia untuk semua orang. Dan kami memiliki kesenjangan yang sangat ekstrem, dalam hal ini di Amerika Serikat," kata Kelda Roys kepada Liputan6.com pada Selasa (14/1/2025).

"Dan saya pikir pada akhirnya hal itu merugikan ekonomi kita. Hal itu merugikan kemampuan kita untuk bersaing di dunia internasional."

Lewat perannya di senat Amerika Serikat dan partisipasinya dalam YSEALI Professional Fellowship, Kelda juga menilai bahwa saat ini sudah ada banyak pembuat kebijakan Indonesia yang bekerja untuk mencapai tujuan itu.

Menurutnya, sejauh ini program YSEALI Professional Fellowship sangat luar biasa. Ia menilai ada banyak pertukaran budaya dan internasional di program tersebut.

"Ini adalah sesuatu yang akan terus memberikan manfaat. Selama bertahun-tahun ke depan, seiring kita membangun hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia serta negara-negara lain di dunia, ini akan membantu memperdalam hubungan kita," kata Kelda.

Selama berkunjung ke Indonesia, Kelda akan menjadi pembicara di sejumlah universitas, bertemu dengan sejumlah pemerintah Indonesia dan komunitas yang berfokus pada isu kesetaraan gender.

Musyawarah dan Keterbukaan

Kepala Subbagian Perlindungan Anak di Sekretariat Kabinet RI, Andrian Fauzi menyebut penyampaian aspirasi dilakukan oleh masyarakat ke pejabat publik dengan terbuka dan bisa diterima oleh anggota senat (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Kepala Subbagian Perlindungan Anak di Sekretariat Kabinet RI, Andrian Fauzi menyebut penyampaian aspirasi dilakukan oleh masyarakat ke pejabat publik dengan terbuka dan bisa diterima oleh anggota senat (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).... Selengkapnya

Sementara itu, Kepala Subbagian Perlindungan Anak di Sekretariat Kabinet RI, Andrian Fauzi memaparkan sejumlah pengalamannya dalam selama magang di Wisconsin, Amerika Serikat.

Salah satunya, bagaimana penyampaian aspirasi dilakukan oleh masyarakat ke pejabat publik dengan terbuka dan bisa diterima oleh anggota senat.

"Hal yang paling membuat saya terkesan sekali dengan Amerika adalah bagaimana mereka melibatkan masyarakat dalam segi public hearing. Saya di sana beberapa kali ikut public hearing untuk beberapa kebijakan, benar-benar berjalan," kata Andrian Fauzi.

"Ketika membuat sebuah kebijakan, masyarakat dilibatkan secara aktif. Di Indonesia mungkin sudah ada, tapi tidak semuanya terlibat secara aktif."

Andrian memberi contoh, ketika pemerintah AS ingin membangun sebuah rute baru transportasi, pejabat setempat memanggil masyarakat sekitar. Bahkan, orang tua murid yang anaknya sekolah di dekat jalur transportasi ikut dilibatkan.

"Kalau kita lihat secara kasat mata, pembangunan ini sesuatu yang sangat baik sekali ya. Tapi ternyata tidak, bagi mereka yang anaknya sekolah akan dilewati transportasi itu, mungkin akan kebisingan."

"Itu yang pertama. Hal kedua adalah keterbukaan. Maksudnya keterbukaan, ketika saya tinggal di sana, saya bekerja di Capital State of Wisconsin. Itu adalah gedung DPR, gedung DPD, gedung pemerintahan, dan trias politika semua ada di dalam satu gedung. Dan itu adalah gedung tourist spot di Madison."

"Jadi masyarakat bisa dengan mudah masuk ke gedung pemerintahan," jelasnya.

Bangun Koneksi Lewat YSEALI Professional Fellowship

Andrian Fauzi menilai bahwa YSEALI Professional Fellowship, program menjadi tempat belajar untuk mendapatkan banyak pengalaman (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Andrian Fauzi menilai bahwa YSEALI Professional Fellowship, program menjadi tempat belajar untuk mendapatkan banyak pengalaman (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).... Selengkapnya

Andrian Fauzi menilai bahwa YSEALI Professional Fellowship Program menjadi tempat belajar untuk mendapatkan banyak pengalaman.

"Lebih dari itu adalah kita punya akses ataupun kita punya koneksi yang luar biasa sekali. Saya akhirnya bisa kenal dengan Kelda Roys, seorang senator dari Wisconsin yang sangat fokus dengan perempuan dan anak-anak," kata Andrian.

"Selain itu juga saya terhubung dengan teman-teman sesama penerima YSEALI dari Asia Tenggara. Bahkan untuk level Indonesia sendiri saja, orang-orang itu luar biasa sekali."

"Lewat ini, kita membangun jejaring, bahkan mungkin dalam membuat sebuah proyek. Lantaran kita tidak hanya butuh masukkan dari satu disiplin ilmu, tapi kita juga multidisiplin ilmu. Itulah yang mungkin akhirnya kita punya banyak jejaring untuk nantinya membuat sebuah gerakan."

Infografis Gibran Minta Menteri Pendidikan Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Gibran Minta Menteri Pendidikan Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya