Liputan6.com, Sutton Coldfield - 70 tahun yang lalu di Inggris pernah terjadi kecelakaan tragis sebuah kereta ekspres yang melaju dari York menuju Bristol. Sepur tergelincir dan terbalik di Stasiun Sutton Coldfield pada pukul 16.15 (waktu setempat).
Insiden ini merenggut nyawa 14 orang dan menyebabkan puluhan lainnya terluka.
Advertisement
Petaka itu bermula saat kereta yang mengangkut sekitar 300 penumpang dialihkan melalui Sutton Coldfield karena perawatan penting pada rel di jalur utama melalui Tamworth pada 23 Januari 1955.
Advertisement
Tujuh jenazah, termasuk dua masinis, terperangkap di dalam reruntuhan kereta. Seorang juru bicara British Railways mengungkapkan bahwa sembilan dari sepuluh gerbong kereta tergelincir saat melewati stasiun. Penyebab kecelakaan kemudian diselidiki.
“Tiba-tiba terdengar suara yang luar biasa keras, dan kami semua terlempar menjadi satu tumpukan,” kenang W Forrest, salah satu penumpang. dikutip dari BBC On This Day, kamis (23/1/2025).
W Forrest, penumpang asal South Shields yang berada di gerbong kelima dalam perjalanan menuju Coventry, menggambarkan momen mengerikan itu. “Kereta terasa bergoyang-goyang. Tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras, dan kami semua terlempar menjadi satu tumpukan. Beberapa bahkan terlempar hingga mengenai atap,” ungkapnya.
Proses evakuasi berlangsung dramatis. Sebanyak 20 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, dan 50 petugas polisi tambahan dimobilisasi dari Birmingham. Selain itu, 36 ambulans mengangkut korban luka ke Rumah Sakit Sutton Coldfield, sementara mereka yang mengalami cedera serius dirujuk ke Rumah Sakit Kecelakaan Birmingham dan Rumah Sakit Umum Birmingham. Bantuan juga datang dari anggota RAF (Royal Air Force), yang turut berperan penting dalam penyelamatan.
Jumlah korban jiwa akhirnya bertambah menjadi 17 orang, sementara 43 orang lainnya terluka.
Tragedi ini menjadi salah satu kecelakaan kereta paling mematikan di Inggris setelah insiden besar terakhir pada 15 Agustus 1953 di Manchester yang menewaskan 10 orang dan melukai 60 lainnya.
Sementara itu, Desember 1955 menjadi bulan kelam bagi transportasi kereta Inggris dengan dua kecelakaan lainnya. Pada 2 Desember, insiden di Barnes menewaskan 13 orang dan melukai 35 lainnya, diikuti kecelakaan di Luton pada 22 Desember yang menyebabkan satu korban jiwa dan 50 terluka.
Namun, tahun 1955 juga menjadi titik awal modernisasi besar-besaran jaringan kereta Inggris. Pemerintah mengumumkan investasi multi-juta pound untuk meningkatkan infrastruktur. Program tersebut mencakup alokasi £210 juta setara dengan (Rp 4,2 triliun) untuk perbaikan rel dan sinyal guna mendukung kecepatan lebih tinggi, £345 juta setara dengan (Rp 6,9 triliun) untuk elektrifikasi jaringan dan pengenalan lokomotif listrik serta diesel.