Liputan6.com, Jakarta - Tahun Baru Imlek, juga dikenal sebagai Festival Musim Semi, adalah perayaan penting yang menandai dimulainya kalender lunisolar Tiongkok. Tradisi ini sudah berlangsung lebih dari 3.500 tahun, melambangkan akhir musim dingin dan awal tahun baru.
Dikutip dari laman Independent, Selasa (28/1/2025), perayaan ini pada 2025Â berlangsung antara 28 Januari hingga 4 Februari, menandai datangnya Tahun Ular dalam siklus shio Tiongkok. Shio Tiongkok terdiri dari 12 hewan yang masing-masing mewakili tahun tertentu dalam siklus 12 tahun.
Baca Juga
Apa Itu Tahun Ular?
Advertisement
Tahun Ular adalah salah satu dari dua belas tahun dalam kalender zodiak Tiongkok. Tahun Ular sebelumnya terjadi pada 2013, dan akan kembali pada 2025. Mereka yang lahir di bawah tanda Ular, seperti tahun-tahun 1929, 1941, 1953, 1965, 1977, 1989, 2001, dan 2013, dipercaya memiliki sifat cerdas, bijaksana, dan anggun.
Setiap tanda zodiak memengaruhi keberuntungan orang yang lahir pada tahun tersebut. Para ahli astrologi Tiongkok percaya bahwa Tahun Ular membawa pengaruh unik, baik peluang maupun tantangan, bagi semua tanda shio.
Apa Makna Tahun Ular?
Dalam budaya Tiongkok, ular memiliki makna yang kompleks. Di satu sisi, ular sering dikaitkan dengan sifat feminin dan elemen yin, seperti gelap dan kelembapan. Namun, ular juga melambangkan kebijaksanaan, kelahiran kembali, dan keberuntungan.
Ular sering disebut sebagai "naga kecil" dalam mitologi Tiongkok. Kulit ular yang terkelupas, atau "mantel naga," diyakini membawa keberuntungan dan simbol pembaruan. Dalam literatur dan legenda seperti Legenda Ular Putih, ular juga melambangkan cinta, kebahagiaan, serta kebijaksanaan.
Sebagai simbol kebijaksanaan dan keberuntungan, Tahun Ular menjadi momen refleksi dan pembaruan. Perayaan Tahun Baru Imlek tidak hanya memperkuat ikatan keluarga, tetapi juga menyatukan komunitas dalam semangat optimisme dan harapan bersama untuk masa depan yang lebih baik.
Â
Advertisement
Tradisi Perayaan Imlek
Tahun Baru Imlek adalah waktu untuk membersihkan rumah (chucheng) guna mengusir nasib buruk, memasang dekorasi merah seperti lentera, kertas potong, dan pasangan musim semi (chunlian) di setiap pintu, serta berbagi amplop merah (hongbao) berisi uang sebagai simbol keberuntungan.
Makan malam keluarga dengan hidangan penuh makna, seperti ikan (simbol kelimpahan) dan pangsit (simbol kekayaan), menjadi momen utama dalam perayaan ini. Semua tradisi ini mencerminkan harapan untuk awal yang baru, kebahagiaan, dan keberuntungan di tahun mendatang.