Ngeri, Wanita di China Hampir Tertancap Jepit Rambut Saat Kecelakaan

Liputan6.com, Beijing - Seorang wanita di Chengdu, China, beruntung lolos dari cedera serius setelah mengalami kecelakaan lalu lintas pada 3 Februari 2025. Namun, bukan benturan mobil yang hampir membahayakan nyawanya, melainkan jepit rambut yang ia kenakan.

Dilaporkan oleh situs berita 163.com, wanita berusia 61 tahun yang hanya diidentifikasi dengan nama belakang Du itu sedang menyeberang jalan ketika tertabrak dan terjatuh dengan posisi kepala terlebih dahulu.

Mengutip laman Straits Times, Selasa (11/2/2025), akibat benturan tersebut, jepit rambut berbentuk capit yang dikenakannya menancap ke dalam kulit kepalanya. Meski begitu, Du tetap dalam keadaan sadar ketika dilarikan ke General Medical 363 Hospital di Chengdu sekitar pukul 15.20 waktu setempat.

Dalam wawancara dengan media lokal pada 8 Februari, Dr. Tian Fengming, dokter darurat di rumah sakit tersebut, menjelaskan bahwa jepit rambut berwarna emas milik Du patah menjadi dua bagian. Setengahnya hancur, sementara setengah lainnya tertanam di kepalanya.

"Tiga gigi dari jepit itu sepenuhnya masuk ke dalam kulit kepala, tetapi beruntungnya mereka bengkok saat benturan, sehingga tidak menembus tengkorak," ujar Dr. Tian. Hal ini membuat proses pencabutan menjadi lebih mudah.

Dengan menggunakan anestesi lokal, dokter berhasil mengeluarkan jepit rambut dalam waktu kurang dari 10 menit.

Dr. Tian memperingatkan bahwa jepit rambut berbentuk capit, baik yang berbahan logam maupun plastik, dapat berbahaya jika dikenakan saat beraktivitas. Hal ini karena jepit biasanya dipasang di bagian belakang kepala, tepat di area batang otak.

Menurut National Cancer Institute AS, batang otak merupakan bagian terendah dari otak yang mengontrol fungsi vital seperti pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah. Jika ada benda tajam yang menembus area ini, dampaknya bisa fatal, menyebabkan henti napas dan jantung.

Sebagai langkah pencegahan, Dr. Tian menyarankan agar pengguna jepit rambut lebih berhati-hati, terutama saat berolahraga atau melakukan aktivitas lain yang berisiko. Jika mengalami kecelakaan, tetap tenang dan segera mencari pertolongan medis.