Liputan6.com, Kyiv - Ukraina menawarkan Donald Trump sebuah kesepakatan, yakni melanjutkan bantuan militer Amerika Serikat (AS) sebagai imbalan atas pengembangan industri mineral Ukraina, yang dapat menyediakan logam tanah jarang yang esensial bagi berbagai teknologi.
Trump mengatakan dia menginginkan kesepakatan seperti itu awal bulan ini. Kesepakatan ini awalnya diusulkan musim gugur lalu oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy sebagai bagian dari rencananya untuk memperkuat posisi Ukraina dalam negosiasi masa depan dengan Rusia.
Baca Juga
"Kami benar-benar memiliki potensi besar di wilayah yang kami kendalikan," kata Kepala Staf Presiden Ukraina Andrii Yermak dalam wawancara eksklusif dengan The Associated Press, Kamis (13/2/2025). "Kami tertarik untuk bekerja, mengembangkan, dengan mitra kami, terutama dengan Amerika Serikat."
Advertisement
Berikut ini adalah gambaran tentang industri logam tanah jarang Ukraina dan bagaimana kesepakatan ini mungkin terwujud:
Apa itu logam tanah jarang?
Logam tanah jarang adalah sekumpulan 17 elemen yang sangat penting untuk berbagai teknologi konsumen, termasuk ponsel, hard drive, serta kendaraan listrik dan hibrida.
Masih belum jelas apakah Trump menginginkan unsur tertentu dari Ukraina, yang juga memiliki mineral lainnya yang bisa ditawarkan.
"Bisa jadi litium. Bisa jadi titanium, uranium, dan banyak lainnya," ujar Yermak. "Ada banyak."
China, lawan geostrategis utama Trump, adalah produsen terbesar logam tanah jarang di dunia. Baik AS maupun Eropa telah berusaha mengurangi ketergantungan mereka pada China.
Bagi Ukraina, kesepakatan semacam ini akan memastikan bahwa sekutu terbesar dan paling berpengaruhnya tidak menghentikan dukungan militer. Karena bila itu terjadi akan sangat merugikan Ukraina, yang sudah berperang selama hampir tiga tahun setelah invasi besar-besaran Rusia pada 24 Februari 2022.
Tawaran Ukraina ini juga datang pada saat akses yang dapat diandalkan dan tidak terputus terhadap mineral penting semakin sulit diperoleh secara global.
Bagaimana Kondisi Industri Mineral Ukraina?
Industri logam tanah jarang Ukraina sebagian besar belum dimanfaatkan karena perang dan kebijakan negara yang mengatur industri mineral. Negara ini juga kekurangan informasi yang memadai untuk membimbing pengembangan penambangan logam tanah jarang.
Data geologi yang ada sangat terbatas karena cadangan mineral tersebar di seluruh Ukraina dan studi yang ada dianggap tidak memadai. Menurut para pengusaha dan analis, potensi sejati industri ini masih kabur karena kurangnya penelitian yang memadai.
Secara umum, prospek untuk sumber daya alam Ukraina cukup menjanjikan. Negara ini diperkirakan memiliki cadangan titanium yang merupakan komponen utama bagi industri kedirgantaraan, medis, dan otomotif, yang termasuk yang terbesar di Eropa. Ukraina juga memiliki beberapa cadangan litium yang terbesar di Eropa, yang diperlukan untuk memproduksi baterai, keramik, dan kaca.
Pada 2021, industri mineral Ukraina menyumbang 6,1 persen dari produk domestik bruto negara itu dan 30 persen dari ekspor.
Diperkirakan 40 persen dari sumber daya mineral logam Ukraina tidak dapat diakses karena pendudukan Rusia, menurut data dari We Build Ukraine, sebuah lembaga think tank yang berbasis di Kyiv. Ukraina berargumen bahwa ini adalah kepentingan Trump untuk mengembangkan sisa sumber daya yang ada sebelum kemajuan Rusia menguasai lebih banyak.
Komisi Eropa telah mengidentifikasi Ukraina sebagai pemasok potensial lebih dari 20 bahan mentah penting dan menyimpulkan bahwa jika negara ini bergabung dengan Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara, hal itu bisa memperkuat ekonomi Eropa.
Â
Advertisement
Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Rincian kesepakatan ini kemungkinan akan berkembang dalam pertemuan antara pejabat AS dan Ukraina. Trump mengumumkan pada Selasa bahwa dia akan mengirimkan Menteri Keuangan Scott Bessent ke Ukraina untuk bertemu dengan Zelenskyy.
"Perang ini HARUS dan AKAN BERAKHIR SEGERA — Terlalu banyak Kematian dan Kehancuran. AS telah menghabiskan MILIARAN Dolar Secara Global, dengan sedikit hasil," tulis Trump di jejaring sosial miliknya tentang perjalanan Bessent.
Menurut pejabat Ukraina, perusahaan-perusahaan AS telah menyatakan minatnya. Namun, untuk mencapai kesepakatan formal kemungkinan memerlukan legislasi, survei geologi, dan negosiasi mengenai syarat-syarat tertentu.
Masih belum jelas jenis jaminan keamanan apa yang akan dibutuhkan perusahaan untuk mengambil risiko bekerja di Ukraina, bahkan jika terjadi gencatan senjata. Dan belum ada yang tahu pasti bagaimana perjanjian pembiayaan akan mendasari kontrak antara Ukraina dan perusahaan-perusahaan AS.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)