Israel Bersikeras Bertahan di Lima Posisi di Lebanon Meski Diultimatum Hizbullah

Sebelumnya, Hizbullah telah mengultimatum Israel bahwa mereka harus segera angkat kaki dari wilayah Lebanon.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 18 Feb 2025, 18:35 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 18:35 WIB
Pasukan Sementara PBB di Lebanon
Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) meningkatkan patroli pasca rerangan Israel di Lebanon. (JOSEPH EID/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Tel Aviv - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengonfirmasi pada Selasa (18/2/2025), pasukannya akan tetap berada di lima pos di Lebanon selatan setelah batas waktu penarikan pasukan berakhir hari ini.

"Militer Israel akan tetap berada di zona penyangga di Lebanon dengan lima pos kontrol dan akan terus bertindak dengan tegas dan tanpa kompromi terhadap setiap pelanggaran oleh Hizbullah," kata Katz, seperti dikutip dari CNA.

Sumber keamanan Lebanon sebelumnya mengonfirmasi kepada AFP bahwa "tentara Israel telah menarik diri dari semua desa perbatasan kecuali lima titik."

Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah telah berlangsung sejak akhir November 2024, setelah lebih dari setahun permusuhan, termasuk dua bulan peperangan besar di mana Israel melancarkan operasi darat ke Lebanon.

Katz mengatakan bahwa keputusan untuk tetap berada di wilayah Lebanon diambil sesuai dengan keputusan pemerintah demi memastikan perlindungan semua komunitas Israel dan pencegahan terhadap ancaman dari Lebanon.

Bertahan di Lokasi Strategis

Dua Pekan Gencatan Senjata, Militer Lebanon Masuki Wilayah yang Ditinggal Israel
Pada Rabu 11 Desember 2024, militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah menarik pasukannya dari Khiam di Lebanon selatan, dekat perbatasan dengan Israel, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah. (Foto oleh AFP)... Selengkapnya

Selain itu, Katz juga mengatakan bahwa pasukan telah diperkuat di sisi perbatasan Israel.

"Hizbullah harus sepenuhnya menarik diri di luar Sungai Litani dan militer Lebanon harus menegakkan dan melucuti senjata mereka di bawah pengawasan mekanisme yang dibentuk oleh Amerika Serikat (AS)," ungkap Katz, merujuk pada ketentuan dalam kesepakatan gencatan senjata.

"Kami bertekad untuk memberikan keamanan penuh bagi semua komunitas di utara."

Menurut gencatan senjata yang dimediasi oleh AS dan Prancis, militer Lebanon seharusnya dikerahkan bersama pasukan penjaga perdamaian PBB sementara militer Israel menarik diri dalam jangka waktu 60 hari yang diperpanjang hingga 18 Februari. Hizbullah harus mundur ke utara Sungai Litani, sekitar 30 km dari perbatasan dan membongkar sisa-sisa infrastruktur militernya di sana.

Jonathan Conricus dari lembaga think tank AS, Foundation for Defense of Democracies, sekaligus mantan juru bicara militer Israel, menuturkan kepada AFP bahwa pasukan akan tetap ditempatkan di lokasi-lokasi strategis yang mengawasi komunitas-komunitas Israel dari sisi Lebanon.

"Ketika Angkatan Bersenjata Lebanon sepenuhnya ditempatkan di seluruh Lebanon selatan, IDF (tentara Israel) kemungkinan akan menyelesaikan penarikannya dari Lebanon, selama Hizbullah terus mematuhi kesepakatan tersebut," kata dia.Pemimpin Hizbullah telah mengatakan pada Minggu (16/2) bahwa pasukan Israel harus menarik diri sepenuhnya dari wilayah Lebanon pada batas waktu 18 Februari. Dia menegaskan Israel tidak memiliki alasan untuk mempertahankan kehadiran militernya di pos-pos di Lebanon selatan.

"Israel harus menarik diri sepenuhnya pada 18 Februari, tidak ada alasan, tidak ada lima pos atau hal lainnya ... ini adalah kesepakatan," ungkap Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem dalam videonya yang ditayangkan di televisi, seperti dikutip dari Al Arabiya.

Qassem mengatakan bahwa setiap kehadiran militer Israel di tanah Lebanon setelah 18 Februari akan dianggap sebagai kekuatan pendudukan.

"Semua orang tahu bagaimana pendudukan diperlakukan," kata Qassem, tanpa secara eksplisit mengancam bahwa kelompoknya akan melanjutkan serangan terhadap Israel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya