http://www.odditycentral.com/news/japanese-social-club-cleans-public-toilets-as-a-weekend-hobby.html
Umumnya orang-orang memilih menjauhi toilet umum untuk buang air, karena momok kotor dan menjijikkan. Bahkan tak jarang banyak yang malas untuk membersihkan kamar mandi. Namun, 35 orang Jepang yang tergabung dalam klub sosial Benjyo Soujer justru rela menghabiskan waktu untuk mengembalikan toilet umum menjadi bersih.
Seperti dimuat Oddity Central, Jumat 30 Agustus 2013, kegiatan bersih-bersih toilet itu justru dianggap sebagai hobi yang bersifat terapi.
Setiap hari Minggu pagi, anggota klub Benjyo Soujer yang terdiri dari dewasa dan anak-anak berkumpul untuk melakoni hobi nyeleneh membersihkan toilet umum di Tokyo. Sebenarnya, mereka hanyalah sekelompok orang bertemu dalam dunia maya lewat Facebook.
Pendiri Benjyo Soujer, Masayuki Magome mengatakan klub mereka sudah berdiri sejak 2011 lalu.
"Kegiatan ini memiliki efek positif bagi anggota, termasuk anak-anak," ujar Masayuki pada asosiasi pers.
Kegiatan dimulai dengan mencampur cairan yang diperoleh dari agen cairan pembersih untuk membuat bersih toilet umum. Lalu, mereka masuk ke dalam toilet untuk menyemprot cairan dan menggosok lubang WC, lantai, juga dinding toilet.
Meski membersihkan toilet dianggap sebagai kegiatan sosial dalam membantu pemerintah daerah guna menjaga kebersihan toilet umum, mereka mengatakan bukan itu tujuannya.
Mereka menganggap praktek membersihkan toilet itu mirip seperti ritual membersihkan roh, yang dipraktekkan oleh biksu Buddha dalam menemukan kedamaian jiwa. Namun, sebagian orang lainnya mengganggap kegiatan itu menyenangkan untuk mengisi waktu pada hari Minggu.
Menurut pria berusia 45 tahun itu, hobi mereka bersih-bersih toilet itu bisa mempererat ikatan masyarakat lainnya sekaligus membersihkan jiwa.
Motto utama mereka adalah 'Bersihkan diri sendiri dengan bersihkan toilet'. Bahkaan mereka tak sungkan untukmembersihkan toilet dengan tangan kosong alias tanpa sarung tangan, demi memperkuat motto kegiatan bersih-bersih itu.
"Pada dasarnya, kotoran adalah sesuatu yang keluar dari tubuh kita. Sehingga kita sebagai orang dewasa tak benar-benar berpikir itu kotor. Tanpa pikir dua kali, kami bersihkan dengan tangan kosong. Begitu anak-anak melihatnya, mereka juga melakukan hal yang sama. Dan, mereka juga tak menganggap toilet itu kotor. Itulah filosofi kami," tutur Masayuki.
Kendati demikian, tak semua orang setuju dengan pendapat akrifitas bersih-bersih toilet 'positif'. Masayuki si penggagas dan pemimpin kelompok Benijo Soujer justru ditentang oleh istrinya sendiri. Sang istri protes dengan kegiatan akhir pekan suaminya yang dianggap menjijikkan. (Tnt)
Umumnya orang-orang memilih menjauhi toilet umum untuk buang air, karena momok kotor dan menjijikkan. Bahkan tak jarang banyak yang malas untuk membersihkan kamar mandi. Namun, 35 orang Jepang yang tergabung dalam klub sosial Benjyo Soujer justru rela menghabiskan waktu untuk mengembalikan toilet umum menjadi bersih.
Seperti dimuat Oddity Central, Jumat 30 Agustus 2013, kegiatan bersih-bersih toilet itu justru dianggap sebagai hobi yang bersifat terapi.
Setiap hari Minggu pagi, anggota klub Benjyo Soujer yang terdiri dari dewasa dan anak-anak berkumpul untuk melakoni hobi nyeleneh membersihkan toilet umum di Tokyo. Sebenarnya, mereka hanyalah sekelompok orang bertemu dalam dunia maya lewat Facebook.
Pendiri Benjyo Soujer, Masayuki Magome mengatakan klub mereka sudah berdiri sejak 2011 lalu.
"Kegiatan ini memiliki efek positif bagi anggota, termasuk anak-anak," ujar Masayuki pada asosiasi pers.
Kegiatan dimulai dengan mencampur cairan yang diperoleh dari agen cairan pembersih untuk membuat bersih toilet umum. Lalu, mereka masuk ke dalam toilet untuk menyemprot cairan dan menggosok lubang WC, lantai, juga dinding toilet.
Meski membersihkan toilet dianggap sebagai kegiatan sosial dalam membantu pemerintah daerah guna menjaga kebersihan toilet umum, mereka mengatakan bukan itu tujuannya.
Mereka menganggap praktek membersihkan toilet itu mirip seperti ritual membersihkan roh, yang dipraktekkan oleh biksu Buddha dalam menemukan kedamaian jiwa. Namun, sebagian orang lainnya mengganggap kegiatan itu menyenangkan untuk mengisi waktu pada hari Minggu.
Menurut pria berusia 45 tahun itu, hobi mereka bersih-bersih toilet itu bisa mempererat ikatan masyarakat lainnya sekaligus membersihkan jiwa.
Motto utama mereka adalah 'Bersihkan diri sendiri dengan bersihkan toilet'. Bahkaan mereka tak sungkan untukmembersihkan toilet dengan tangan kosong alias tanpa sarung tangan, demi memperkuat motto kegiatan bersih-bersih itu.
"Pada dasarnya, kotoran adalah sesuatu yang keluar dari tubuh kita. Sehingga kita sebagai orang dewasa tak benar-benar berpikir itu kotor. Tanpa pikir dua kali, kami bersihkan dengan tangan kosong. Begitu anak-anak melihatnya, mereka juga melakukan hal yang sama. Dan, mereka juga tak menganggap toilet itu kotor. Itulah filosofi kami," tutur Masayuki.
Kendati demikian, tak semua orang setuju dengan pendapat akrifitas bersih-bersih toilet 'positif'. Masayuki si penggagas dan pemimpin kelompok Benijo Soujer justru ditentang oleh istrinya sendiri. Sang istri protes dengan kegiatan akhir pekan suaminya yang dianggap menjijikkan. (Tnt)