Balas Kematian Penjaga Perbatasan, Iran Gantung 16 Pemberontak

Para pemberontak itu sudah diadili dan dihukum, tetapi eksekusi mereka dimajukan terkait kejadian penyergapan mematikan itu.

oleh Tan diperbarui 27 Okt 2013, 09:05 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2013, 09:05 WIB
kematian-perbatasan-iran-131027b.jpg
Guna menuntut balas atas kematian para penjaga perbatasan, pemerintah Iran menggantung mati 16 orang pemberontak. Mereka mengeksekusi keenambelas pemberontak itu di dalam penjara.

"16 Pemberontak telah digantung di Iran, sebagai pembalasan atas kematian sedikitnya 14 penjaga perbatasan saat penyergapan," demikian diberitakan kantor berita Iran seperti dimuat BBC dan dilansir Liputan6.com, Minggu (28/10/2013).

"Para pemberontak terkait dengan kelompok-kelompok yang memusuhi rezim pemerintah", kata jaksa agung provinsi Sistan-Baluchistan.

Menurut keterangan jaksa, para pemberontak itu digantung di penjara Zahedan, bagian timur laut dari Saravan.

"16 Pemberontak terkait dengan kelompok-kelompok yang memusuhi rezim pemerintah itu digantung pagi ini, di penjara Zahedan dalam menanggapi kematian penjaga perbatasan di Saravan," ujar Mohammad Marzieh, Jaksa Agung provinsi provinsi Sistan-Baluchistan seperti dikutip oleh kantor berita Fars.

Sejauh ini, pemicu eksekusi 16 pemberontak itu adalah penyerangan di perbatasan yang memakan korban. Sementara menurut laporan lain, para pemberontak itu sudah diadili dan dihukum, lalu eksekusi mereka dimajukan terkait kejadian penyergapan mematikan itu.


Bentrokan Mematikan

Setidaknya 14 penjaga tewas dalam penyergapan dalam penyergapan oleh sekelompok pemberontak. Selain menelan korban jiwa, beberapa lain juga mengalami luka.

Seperti dikutip kantor berita Fars, beberapa pelaku melarikan diri ke Pakistan menyusul serangan balik di perbatasan.

Wilayah tersebut memang sering mengalami bentrokan mematikan dalam beberapa tahun terakhir. Terlebih Iran sendiri terletak pada rute perdagangan narkoba utama antara Afghanistan dan Eropa.

Menurut data dari pejabat setempat, sejauh ini lebih dari 4 ribu polisi dan tentara telah tewas dalam 3 dekade terakhir akibat terlibat pertempuran dengan para pedagang barang haram itu.

Serangan para pemberontak itu terjadi pada Jumat, 25 Oktober malam di wilayah pegunungan di luar Saravan, di perbatasan tenggara dengan Pakistan. Disebut-sebut, serangan itu dilakukan oleh kelompok gerilyawan anti-revolusi.

"Tapi laporan bahwa kelompok pemberontak yang disebut al - Adl itu belum dikonfirmasi hingga kini," kata Hedayatollah seperti diberitakan kantor berita lokal, Tasnim.

Belum dapat dipastikan kelompok gerilyawan mana yang mendalangi penyergapan mematikan itu, sebuah komite parlemen terkait keamanan nasional akan melakukan penyelidikan pada hari Minggu. Mereka juga akan bertemu pejabat terkait dan anggota komite lain untuk bersama-sama melakukan penyelidikan.

Sebelumnya, sebuah kelompok bersenjata Sunni, Jundallah, disebut-sebut sebagai dalang sejumlah serangan terhadap Iran dalam beberapa tahun terakhir. Namun serangan terbaru ini belum dapat dipastikan didalangi oleh kelompok tersebut. (Tnt/Yus)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya