Peluncuran Challenger berakhir duka. Hari itu, Selasa 28 Januari 1986, hanya 73 detik setelah lepas landas, pesawat luar angkasa itu meledak di atas Samudera Atlantik.
Tujuh awaknya, Francis J. Scobee, Michael J Smith, Judith A Resnik, Ellison S. Onizuka, Ronald E. McNair, Gregory B. Jarvis, dan Christa McAuliffe, tewas dalam hitungan menit, setelah mereka melambai dan mengucapkan selamat tinggal.
Kini, 28 tahun kemudian, untuk kali pertamanya sebuah video terkait bencana Challenger dikuak. Seorang wanita sepuh, Frances VanKulick meminjamkan rekaman itu pada Huffington Post. Rekaman tersebut ditayangkan untuk kali pertamanya pada Selasa 28 Januari 2014 --memperingati musibah tersebut.
Rekaman tersebut tak hanya menunjukkan detik-detik tragedi Challenger, tapi mengungkap arti bencana itu untuk penduduk Florida yang tinggal di bawah titik ledakan.
Kala itu Frances dan suaminya, Michael VanKulick tinggal di kawasan bernama Melbourne, Florida, tak jauh dari Kennedy Space Center. Saking dekatnya, jendela mereka niscaya bergetar kapan pun pesawat luar angkasa diluncurkan dari pusat antariksa.
Mereka menggunakan kamera video untuk merekam saat-saat luar biasa peluncuran Challenger ke angkasa luar. Dari halaman rumah. Frances ikut menghitung mundur, mengikuti suara dari televisi yang menyiarkan langsung peluncuran tersebut. 5..4..3...Challenger pun melesat ke angkasa.
Suaminya, Michael VanKulick yang ada di belakang kamera mencari tampilan Challenger di balik pohon milik tetangga.
"Wow, terang sekali," itu suara Frances dalam video, seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Rabu (29/1/2014).
Denting aneh lonceng dalam latar belakang suara menjadi firasat. Meski lambat, pasangan VanKulick sadar, ada sesuatu yang tak beres.
"Apa itu? Apa? Apa yang terjadi," seru Frances saat melihat jalur asap pesawat yang tadinya hanya satu garis menjadi dua. Sesuatu yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Kemudian jalur asap tersebut terpelintir.
"Sangat mengejutkan," kata Frances kepada Huffington Post soal apa yang ia saksikan saat itu. Suaminya sudah meninggal 2 tahun lalu. "Kenangan itu melekat dalam ingatanku, tak bisa dilupakan."
Disintegrasi pesawat dimulai setelah segel cincin-O di kanan solid rocket booster (SRB) gagal dilepas. Satu dari dua roket pendorong miring dan menggores badan pesawat, seketika timbul percikan api disusul meledaknya pesawat.
Setelah itu, program Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kosong selama 32 bulan. Pesawat berikutnya, Discovery, lepas landas pada 29 September 1988.
Presiden Amerika Serikat saat itu, Ronald Reagan menyampaikan pidato khusus untuk ketujuh kru. Dia mengutip puisi berjudul 'High Flight' atau 'Terbang Tinggi'.
"Kita tak akan pernah melupakan mereka, juga saat terakhir kali kita melihat mereka, baru pagi ini. Saat mereka mempersiapkan sebuah perjalanan, dan melambai mengucapkan selamat tinggal, meninggalkan Bumi, untuk menyentuh 'wajah Tuhan'." (Ein/Yus)
Baca juga:
Lagu Beyonce Bikin NASA dan Keluarga Astronot Murka
Tebak! Seberapa Cepat Kita Berputar pada Poros Bumi?
Dahsyat! Matahari Lontarkan `Jilatan Api` 7 Kali Ukuran Bumi
Tujuh awaknya, Francis J. Scobee, Michael J Smith, Judith A Resnik, Ellison S. Onizuka, Ronald E. McNair, Gregory B. Jarvis, dan Christa McAuliffe, tewas dalam hitungan menit, setelah mereka melambai dan mengucapkan selamat tinggal.
Kini, 28 tahun kemudian, untuk kali pertamanya sebuah video terkait bencana Challenger dikuak. Seorang wanita sepuh, Frances VanKulick meminjamkan rekaman itu pada Huffington Post. Rekaman tersebut ditayangkan untuk kali pertamanya pada Selasa 28 Januari 2014 --memperingati musibah tersebut.
Rekaman tersebut tak hanya menunjukkan detik-detik tragedi Challenger, tapi mengungkap arti bencana itu untuk penduduk Florida yang tinggal di bawah titik ledakan.
Kala itu Frances dan suaminya, Michael VanKulick tinggal di kawasan bernama Melbourne, Florida, tak jauh dari Kennedy Space Center. Saking dekatnya, jendela mereka niscaya bergetar kapan pun pesawat luar angkasa diluncurkan dari pusat antariksa.
Mereka menggunakan kamera video untuk merekam saat-saat luar biasa peluncuran Challenger ke angkasa luar. Dari halaman rumah. Frances ikut menghitung mundur, mengikuti suara dari televisi yang menyiarkan langsung peluncuran tersebut. 5..4..3...Challenger pun melesat ke angkasa.
Suaminya, Michael VanKulick yang ada di belakang kamera mencari tampilan Challenger di balik pohon milik tetangga.
"Wow, terang sekali," itu suara Frances dalam video, seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Rabu (29/1/2014).
Denting aneh lonceng dalam latar belakang suara menjadi firasat. Meski lambat, pasangan VanKulick sadar, ada sesuatu yang tak beres.
"Apa itu? Apa? Apa yang terjadi," seru Frances saat melihat jalur asap pesawat yang tadinya hanya satu garis menjadi dua. Sesuatu yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Kemudian jalur asap tersebut terpelintir.
"Sangat mengejutkan," kata Frances kepada Huffington Post soal apa yang ia saksikan saat itu. Suaminya sudah meninggal 2 tahun lalu. "Kenangan itu melekat dalam ingatanku, tak bisa dilupakan."
Disintegrasi pesawat dimulai setelah segel cincin-O di kanan solid rocket booster (SRB) gagal dilepas. Satu dari dua roket pendorong miring dan menggores badan pesawat, seketika timbul percikan api disusul meledaknya pesawat.
Setelah itu, program Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kosong selama 32 bulan. Pesawat berikutnya, Discovery, lepas landas pada 29 September 1988.
Presiden Amerika Serikat saat itu, Ronald Reagan menyampaikan pidato khusus untuk ketujuh kru. Dia mengutip puisi berjudul 'High Flight' atau 'Terbang Tinggi'.
"Kita tak akan pernah melupakan mereka, juga saat terakhir kali kita melihat mereka, baru pagi ini. Saat mereka mempersiapkan sebuah perjalanan, dan melambai mengucapkan selamat tinggal, meninggalkan Bumi, untuk menyentuh 'wajah Tuhan'." (Ein/Yus)
Baca juga:
Lagu Beyonce Bikin NASA dan Keluarga Astronot Murka
Tebak! Seberapa Cepat Kita Berputar pada Poros Bumi?
Dahsyat! Matahari Lontarkan `Jilatan Api` 7 Kali Ukuran Bumi