Liputan6.com, Jakarta Tak hanya di Pekanbaru yang kondisi udaranya berbahaya. Sebenarnya di kota besar juga status udara belum tentu aman. Lebih jelasnya, berikut penuturan Head of Service, Corneal Diseases, Consultant, Uvea Service, L V Prasad Eye Institute, Hyderabad and Dr Swapnali Sabhapandit, an LVPEI alumni seperti dikutip laman Healthmeup, Senin (10/3/2014):
Pertama, menurut Swapnali, yang perlu diketahui masyarakat yang tinggal di kota besar adalah jenis polusi yang bisa membahayakan kesehatan, seperti:
- Karbon monoksida
Advertisement
Karbon monoksida biasanya didapatkan dari mobil, AC dan pemanas. Jenis udara ini adalah sumber polusi udara.
- Nitrogen dioksida
 Nitrogen dioksida biasanya didapat dari mobil dan pabrik-pabrik. Hal ini menyebabkan reaksi alergi parah dan juga hujan asam.
- Partikel
Partikel halus dan kasar dapat membuat gejala alergi dalam tubuh manusia.
- Sulfur dioksida
Memiliki bau seperti telur busuk dan keseringan berasal dari industri. Hal ini menyebabkan kabut asap yang buruk bagi kulit, mata dan pernapasan.
- Polutan lain
Asbes, arsenik, benzena, timbal, dioxin dan lainnyal adalah sumber polusi udara. Sedangkan chlorofluorocarbon, Halons dan sebagainya merupakan penyebab bolongnya lapisan ozon yang jadi pelindung di atmosfer. Polutan ini sering menyebabkan mata dan kulit iritasi kronis dan bahkan berisiko kanker.
Efek polusi udara pada mata
Masalah yang paling umum menyerang mata adalah:
· Kemerahan
· Sensasi terbakar
· Berair
· Gatal
· Kering
· Reaksi alergi, mulai dari gatal parah, kemerahan, pembengkakan kelopak mata, ketidakmampuan untuk membuka mata, hingga masalah penglihatan dan risiko infeksi (konjungtivitis, ulkus).
Tipsnya
Menurut Swapnali, ada beberapa tips untuk menjaga kesehatan mata, seperti:
- Rutin mengompres mata
- Rutin menggunakan tetes mata
- Menggunakan kacamata hitam di luar ruangan
- Menghindari lensa kontak dan riasan mata berlebihan ketika mata sakit