Bentuk Apresiasi Kemensos pada Keluarga Pahlawan

Setiap tahun, Kementerian Sosial (Kemensos) mengapresiasi jasa-jasa dan segal pengorbananan para pahlawan dengan memberikan perhatian

oleh Liputan6 diperbarui 18 Agu 2014, 17:30 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2014, 17:30 WIB
Gagahnya Jokowi Saat Jadi Pemimpin Upacara
Usai upacara, Jokowi menyalami sejumlah pejabat Pemprov DKI dan veteran TNI di barisan kursi undangan, Jakarta, Minggu (17/8/14). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-69 tahun ini, menjadi refleksi perjalanan bangsa sejak kemerdekaan yang ditempuh dengan segala pengorbanan jiwa dan raga.

“Perjuangan para pahlawan tanpa pamrih dan tidak menuntut ucapan terima kasih patut menjadi teladan bagi generasi setelahnya, ” kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri saat Pengukuhan Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial RI, Salemba, Jakarta, Senin (18/8/2014).

Kini tercatat ada 154 pahlawan nasional yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia di wilayah masing masing. Rekam jejak mereka teruji sehingga mendapat gelar pahlawan. Tidak heran, para pahlawan adalah pusat pembelajaran sejarah bangsa.

Setiap tahun, Kementerian Sosial (Kemensos) mengapresiasi jasa-jasa dan segal pengorbananan para pahlawan dengan memberikan perhatian bagi para ahli waris dan keluarganya, baik untuk biaya hidup maupun jaminan kesejahteraannya.

Harus diingat, bahwa keluarga pahlawan merupakan bagian tidak terpisahkan dari proses perjalanan sejarah. Mereka adalah penyemangat anggota keluarganya yang berjuang dan telah merelakan anggota keluarganya berjuang.

“Kemensos melakukan hal tersebut, sebagai pola baru dalam memberikan apresiasi atas jasa-jasa para pahlawan. Keluarga pahlawan adalah citra bangsa, wajar kalau diapresiasi, ” tandasnya.

Ke depan, sejarah akan terus berjalan dan zaman akan menentukan arah sejarah bangsa berikutnya, Sehingga akan lahir kembali para pahlawan masa kini yang akan mengisi kedigjayaan NKRI.

“Hal terpenting untuk terus digaungkan citra bangsa Indonesia sebagai bangsa yang santun, maju dan berdaulat, menjauhkan konflik serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, ” katanya.

Acara pengukuhan dihadiri berbagai komponen bangsa yang mewakili institusi maupun kelembagaan. Ditetapkan sebagai Ketua IKPNI adalah Ir. Witjaksono Muwardi putra dari Muwardi (Ketua Barisan Pelopor menggantikan Bung Karno). Di Solo menjadi pemimpin besar Barisan Banteng (melawan pemberontakan).

Penandatanganan pernyataan kehendak atau Letter of Intent (LoI) antara Kemensos dan Mitra Kesetiakawanan Sosial serta Pengukuhan Pengurus Ikatan Keluarga Pahlawan Indonesia (IKPNI) oleh Mensos RI.

Dengan LoI tersebut, dimaksudkan sebagai upaya bersama untuk mengatasi dan mengurangi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sesuai dengan visi dan misi dari masing-masing mitra kerja.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya