Andaikan Pemuka Agama Tidak Merokok

Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab menyayangkan bila ada imam yang menjadi ahli hisap (merokok) karena tidak menyadari bahaya rokok.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 18 Okt 2014, 15:04 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2014, 15:04 WIB
Andaikan Pemuka Agama Tidak Merokok
Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab menyayangkan bila ada imam yang menjadi ahli hisap (merokok) karena tidak menyadari bahaya rokok.

Liputan6.com, Jakarta Pandangan larangan merokok memang tidak tertulis dalam kitab suci Al-Qur'an dan hadits. Tapi Cendekiawan muslim, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab menyayangkan bila ada imam yang menjadi ahli hisap (merokok) karena tidak menyadari bahaya rokok.

"Memang larangan rokok tidak ditulis di Al-Qur'an dan hadits karena belum ada di zaman itu. Rokok baru muncul sekitar abad ke-18. Jadi wajar tidak ada. Tapi perlu diketahui, agama telah mengatur bahwa semua hal yang mengakibatkan dampak negatif terhadap agama, akal, jasmani, harta benda, keturunan, apapun dilarang," kata mantan Menteri Agama tersebut pada Liputan6.com saat ditemui di Pusat Pusat Studi Al-Qur'an, Jumat (17/10/2014)

Menurut pakar Al-Qur'an ini, semua kesepakatan kalau rokok itu bahaya sudah disepakati oleh ulama-ulama di dunia. "Imam merokok lebih bagus. Tapi kita tidak bisa melarang mereka karena mereka berpegang tidak ada aturan agama yang melarang rokok."

"Kalau sekarang para dokter mengatakan rokok membunuhmu. Ekonom bilang, merokok penghamburan uang. Apalagi alasannya? Kita tidak ingin beragama persis sama dengan masa lalu kan, kalau sama, jangan naik pesawat. Ada hal yang berkembang. Yang baik kita ambil, dan buruk kita buang. Itu prinsipnya," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya