Liputan6.com, Jakarta Tanpa kita sadari, ternyata ada kebiasaan buruk yang memengaruhi kesehatan mental. Beberapa hal umum seperti depresi mungkin sudah biasa. Tapi tahukan Anda kalau cara Anda berjalan, bicara juga berpengaruh pada kesehatan mental.
Lebih jelasnya, simak ulasannya, seperti dikutip ABCNews, Senin (10/11/2014) berikut ini:
Baca Juga
1. Bungkuk saat berjalan
Advertisement
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Behavior Therapy and Experimental Psychiatry menemukan bahwa ketika subjek diminta untuk berjalan dengan bahu membungkuk dengan gerakan lengan minimum, mereka cenderung mengalami suasana hati yang lebih buruk daripada mereka yang berjalan tegap. Tunggu apalagi. Angkat dagu Anda dan tegakkan bahu Anda agar pikiran Anda lebih positif.
2. Selalu mengambil foto
Ayo mengaku, siapa yang setiap saat selalu mengambil gambar pada setiap kegiatannya? sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Psychological Science menemukan bahwa selalu memotret apapaun dapat memperburuk memori.
Profesor dari Departemen pPikologi di Bastyr University di Kenmore, Washington, Diedra L. Clay, PsyD mengatakan penelitian menunjukkan mereka yang selalu mengambil foto, selalu kesulitan mengingat apa yang difotonya. "Lensa telah merusan memori dan kita tidak menyadarinya."
Membiarkan dibully
3. Membiarkan diri dibully
Bullying tidak berakhir ketika Anda meninggalkan sekolah. Seorang psikoterapis dan penulis buku, Emotional Terrorism: Breaking the Chains of a Toxic Relationship mengungkapkan bahwa lebih dari 70 persen orang dibully di tempat kerja. "Membiarkan diri diinjak-injak itu bisa membahayakan buat kesehatan mental. Hal tersebut bisa membuat emosi Anda tidak stabil."
4. Tidak berolahraga
Menurut sebuah studi baru di JAMA Psychiatry, jika Anda aktif olahraga tiga kali seminggu, risiko stresm depresi menurun hingga 19 persen.
Peneliti dari University College London juga pernah menemukan korelasi antara aktivitas fisik dan depresi. Orang yang mengalami depresi cenderung kurang aktif, sementara mereka yang aktif cenderung jarang depresi.
Advertisement
Sering menunda
5. Sering menunda-nunda
Jika alasannya membosankan, cari cara baru mengerjakannya. Jangan membuat diri merasa cemas dan menunda-nunda karena akan membuat saraf menjadi tegang dan berujung stres.
6. Tidak bisa hidup tanpa ponsel
Kapan terakhir kali Anda meninggalkan ponsel dan bicara dengan keluarga atau teman? Prof Clay mengatakan, dengan semua perangkat yang kita miliki, kita cenderung overstimulate. Akhirnya, kita benar-benar sulit mengistirahatkan tubuh dan pikiran kita.