Biskuit Tempe dan Kurma Bisa untuk Balita dan Diabetesi

Dosen Universitas Indonesia menciptakan biskuit dari tempe dan kurma yang bisa dkonsumsi balita dan ibu hamil juga diabetesi

oleh Fitri Syarifah diperbarui 11 Nov 2014, 18:30 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2014, 18:30 WIB
Biskuit Tempe dan Kurma Bisa untuk Balita dan Diabetesi
Dosen Universitas Indonesia menciptakan biskuit dari tempe dan kurma yang bisa dkonsumsi balita dan ibu hamil juga diabetesi

Liputan6.com, Jakarta Hasil inovasi dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Dr. Fatmah, SKM, MSc ternyata bukan hanya menciptakan biskuit untuk memperbaiki gizi pada balita, tapi juga untuk diabetesi dan ibu hamil.

Seperti disampaikan Fatmah bahwa biskuit buatannya dibuat untuk beberapa sasaran konsumen yang peduli kesehatan. Seperti misalnya biskuit tempe dan kurma (Temma) untuk balita, biskuit dari tepung mocaf, tepung tempe dan selai kurma (Catemma) untuk ibu hamil, ibu menyusui dan lansia,  biskuit dari tepung terigu dan kurma (Bisma) untuk pelaku diet, dan biskuit dari tepung mocaf, tepung koro pedang dan selai kurma (Caromma) untuk pasien diabetes.

"Harus lihat indikasi tiap biskuit, karena beda sasaran. Tapi semua bahan dasarnya menggunakan selai kurma yang kaya gizi seperti glukosa karbohidrat, vitamin C, zat besi, seng dan komposisi lain dibantu protein tepung tempe yang saling bersinergi," katanya pada wartawan di Depok, Selasa (11/11/2014).

Untuk saran konsumsi per hari, Fatma menyampaikan, Temma disarankan dikonsumsi teratur 45 gram per hari, Catemma 90 gram per hari, Bisma 90 gram per hari dan untuk menurunkan gula darah, biskuit Caromma bisa dikonsumsi 90 gram per hari,

Biskuit yang diproduksi dibawah binaan Universitas Indonesia ini, rencananya juga akan dipamerkan juga pada Konferensi Internasional
"The 2nd AsiaEngange Regional Conference 2014" pada 17-20 November 2014 di Nusa Dua, Bali yang diikuti oleh perwakilan dari negara-negara Asean.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya