Liputan6.com, Beijing Mahasiwi yang cantik dan punya kecerdasan yang tinggi sedang dicari-cari sebuah agen pencari wanita subur ilegal di China. Mahasiswi yang dimaksud, yang bersedia menyumbangkan sel telurnya untuk pasangan suami istri yang ingin memiliki anak.
Seorang wanita bermarga Zhang, yang merupakan Customer Service di sebuah Agen Surrogacy di Shanghai yang dikenal dengan International Surrogacy Center, mengatakan, mereka sedang mencari perempuan yang mau menyumbangkan sel telurnya. Pendonor nantinya akan menerima 6.000 sampai 8.000 Yuan atau senilai U$865 hingga U$1,287 (Rp 11 juta-Rp 16 juta). Pembayaran ini sebagai subsidi untuk gizi.
"Donasi sel telur tak berbahaya bagi kesehatan, dan donor akan membantu pasangan yang tak bisa memiliki anaknya sendiri karena beberapa alasan," kata Zhang seperti dilansir ChinaDaily, Kamis (8/1/2015).
Menurut Zhang, pendonor akan menjalani cek kesehatan dan pengambilan telur di rumah sakit umum.
Zhang menjelaskan, kebanyakan kliennya itu membutuhkan donor dari wanita yang lebih tinggi dari 160 sentimeter (cm) dan memiliki kulit yang putih. "Informasi donor yang dikumpulkan dirahasiakan," ujarnya.
Zhang mengaku agen tempat kerjanya itu sudah berpengalaman selama tiga tahun dalam layanan surrogacy serta donor sperma dan sel telur. Dan meskipun sudah memiliki klinik sendiri, itu tak menjamin keselamatan donor. Selain itu, donor yang tidak menandatangani kontrak tak memiliki alasan untuk mengeluh jika ada yang tak beres.
Menurut Beijing News, pasar gelap di Beijing mengumpulkan sel telur dari mahasiswi di universitas ternama. Klien biasanya membayar agen 40ribu hingga 80ribu Yuan (Rp 81 juta hingga Rp 163juta). Tapi, donor hanya mendapatkan sedikit karena sebagian besar uang untuk agen.
Agen ini memasang iklan di jalan atau buletin online kampus. Online messenger menjadi alat komunikasi utama antara agen dan pendonor. Klien biasanya meminta bertemu dengan donor sebelum donor sel telur. Apabila donor dilakukan di pasar gelap maka donor tak memiliki perlindungan hukum.
Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional merilis peraturan tahun 2006 bahwa hanya perempuan yang memiliki fertilisasi in vitro yang memungkinkan menyumbangkan telur berlebihan.
Donasi sel telur atau sumbangan ovum menjadi solusi bagi wanita yang tidak bisa menghasilkan sel telur akibat berbagai alasan. Dalam hukum China, sel telur dari seorang pendonor bisa untuk maksimal lima wanita menikah. Wanita lajang tak memenuhi syarat.
Dicari Mahasiswi Cantik dan Cerdas agar Donasikan Sel Telurnya
Mahasiswi yang dimaksud adalah yang bersedia menyumbangkan telurnya untuk pasangan suami istri yang ingin memiliki anak.
diperbarui 08 Jan 2015, 08:30 WIBDiterbitkan 08 Jan 2015, 08:30 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kado Natal Istimewa dari Kemendagri: Bima Serahkan Dokumen Kependudukan Lengkap untuk Bayi Lahir 25 Desember
H-1 Libur Nataru, Lalu Lintas Meningkat di Gerbang Tol Trans Jawa
Dapat Tawaran Boyong Christopher Nkunku dari Chelsea, Barcelona Mau Tampung?
Kiprah Berau Coal Ikut Terlibat Bantu Korban Bencana Alam di Sukabumi
Ratusan Penumpang Tertahan di Kuala Tungkal Akibat Kapal Rusak, KPLP Tanjung Uban Kerahkan KN Sarotama
Kronologi Kecelakaan Beruntun di Jalur Wisata Pantai Mutun Lampung
Benarkah Uang Suami Sepenuhnya Milik Istri? Begini Pandangan Islam
Pertunjukan Wayang Kulit Ki Anom Dwijo Kangko Sukses Meriahkan HUT ke-129 BRI
Wapres Gibran Sapa Jemaat Natal di GBI Solo, Sampaikan Pesan soal Toleransi
Adu Bucin Song Joong Ki versus Hyun Bin, Keluarga Jadi Prioritas Pertama
100 Kata-Kata Cinta Bulshit Bahasa Inggris dan Artinya, Ungkapan Penuh Sindiran
Detik-Detik Kakek 80 Tahun Meninggal dalam KM Gregorius