MP-ASI Belum Optimal, 1 dari 4 Balita di Indonesia Alami Anemia

Pada praktiknya pemberian MP-ASI belum sesuai rekomendasi WHO, sehingga jumlah balita yang mengalami anemia masih cukup tinggi

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 11 Mei 2015, 18:30 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2015, 18:30 WIB
MP-ASI Belum Optimal, 1 dari 4 Balita di Indonesia Alami Anemia
Pada praktiknya pemberian MP-ASI belum sesuai rekomendasi WHO, sehingga jumlah balita yang mengalami anemia masih cukup tinggi (Herman Zakaria)

Liputan6.com, Jakarta - Agar terhindar dari anemia, si kecil harus diberikan asupan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) yang memadai dan optimal ketika menginjak usia 6 bulan.

Sayang, pada praktiknya pemberian MP-ASI di Indonesia belum sesuai rekomendasi organisasi kesehatan dunia (WHO) sehingga jumlah balita yang mengalami anemia masih cukup tinggi.

Dokter Trevino A Pakasi, MS, PhD dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, berdasarkan kajian literatur, secara umum praktik pemberian MP-ASI pada anak belum optimal. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab jumlah anak yang mengalami anemia masih cukup tinggi.

"Prevalensi anemia pada balita usia 12-59 bulan di Indonesia sebesar 28,1%, yang artinya 1 dari 4 balita di Indonesia mengalami anemia," kata dr. Trevino dalam diskusi 'Changing a Child's Life: The Importance of Fortification', di Double Tree Hotel Cikini, Jakarta, Senin (11/5/2015).

Menurut data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013, lanjut Trevino, menunjukkan peningkatan prevalensi malnutrisi pada balita dibandingkan tahun sebelumnya. Data yang sama juga menunjukkan, 1 dari 3 balita di Indonesia menderita stunting (pendek).

"Maka itu, agar anak tetap sehat pada masa penyapihan, MP-ASI harus bernutrisi, bersih, aman, dan diberikan dalam jumlah yang tepat," kata dia menekankan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya