Liputan6.com, New York- Menghias tubuh dengan tato kini sedang menjadi tren di kalangan masyarakat. Namun, sebelum Anda mulai menato tubuh, ada baiknya mengetahui apa dampak penggunaan aplikasi tato yang akan menempel selamanya di kulit ini.
Berdasarkan sebuah studi, ada 1 dari 10 orang yang mengalami masalah kulit pada tato. Misalnya jadi infeksi, gatal-gatal, bengkak hingga kemerahan seperti yang diungkap dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Contact Dermatitis.
Baca Juga
Selain itu, orang yang terlibat dalam penelitian ini ada yang mengungkapkan mengalami komplikasi bertahun-tahun usai tubuhnya ditato seperti dilansir Live Science, Selasa (2/6/2015).
Advertisement
"Saya tidak anti tato, sama sekali tidak, malah saya berpikir tato adalah indah. Namun, orang harus mengetahui bahwa ada risiko di dalamnya," terang salah satu penulis studi dari New York University Langone Medical Center di New York, dokter kulit Marie Leger.
Leger mulai menyadari adanya risiko dari tato ketika mulai banyak pasien yang datang ke kliniknya gara-gara hal ini. Dia mulai bertanya-tanya apa yang menyebabkan hal ini. Hingga akhirnya menyadari bahwa ada kemungkinan komplikasi terkait tato.
Dokter kulit ini bersama rekan-rekannya melakukan penelitian terhadap 300 orang bertato di Central Park di New York kemudian menanyakan masalah yang pernah dialami dengan tato.
Sekitar 10 persen mengatakan memiliki komplikasi. Pada umumnya komplikasi jangka pendek, misalnya infeksi bakteri, pembengkakan, dan gatal usai kulit ditato.
Namun, enam dari 10 orang yang mendapatkan keluhan mengalami masalah serius. Misalnya mengalami gatal-gatal dan bengkak selama bertahun-tahun. Sayang hanya sedikit yang memeriksanya ke dokter.
Diperkirakan hal ini disebabkan karena tinta tato warna hitam mengandung karbon, sedangkan yang berwarna merah mengandung nitrogen. Pada penelian awal mengisyarakatkan tinta ini dapat menyebabkan berbagai jenis reaksi pada orang.
Â