Temuan Baru, Diagnosis Ebola Bisa Dilakukan Hitungan Menit

Diagnosis Ebola kini bisa lebih cepat dan sensitif, serta hanya membutuhkan setetes darah.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 28 Jun 2015, 15:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2015, 15:00 WIB
Ilustrasi Virus Ebola
Ilustrasi Virus Ebola (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah tes diagnostik Ebola terbaru dapat mengidentifikasi ada tidaknya virus Ebola di tubuh seseorang dalam hitungan menit. Tak hanya lebih cepat, tapi juga sensitif layaknya pemeriksaan menggunakan darah di laboratorium seperti dipublikasikan dalam Jurnal The Lancet.

Saat ini, untuk mengetahui seseorang terinfeksi Ebola atau tidak harus mengirimkan botol berisi darah yang kemudian diuji di laboratorium khusus. Sementara rapid diagnostic test (RDT) terbaru yang disebut Corgenix ReEBOV Antigen Rapid Test, dapat dilakukan tepat di samping tempat tidur hanya dengan setetes darah.

Hasil tes yang cepat berdampak positif karena dapat mengurangi risiko orang terinfeksi penyakit ini. Selain itu menghemat waktu serta membantu petugas menentukan siapa saja yang terinfeksi untuk diisolasi.

Dengan menggunakan alat ini, telah dilakukan tes terhadap 106 orang yang diduga terinfeksi Ebola di Sierra Leone. Peneliti menemukan tes tersebut bisa mendeteksi semua kasus dengan Ebola lebih cepat.

"Meski RDT perlu didinginkan, alat ini sudah tersedia di banyak pusat kesehatan terutama di daerah endemi," terang salah satu penulis dari Partners In Health, dokter Jana Broadhurst seperti dikutip laman Time, Minggu (28/6/2015).

Wabah Ebola hingga kini telah menginfeksi 27.443 orang dengan jumlah yang meninggal 11.2017 di Sierra Leone, Guinea, dan Liberia. Meski kini wabah Ebola sudah menurun, kehadiran alat diagnostik yang baik masih dibutuhkan.

 

Baca juga:

Kasus Ebola Kembali Ditemukan di Sierra Leone

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya