Liputan6.com, Jakarta Hampir semua orang mungkin tahu kartun Minion. Tokoh kartun lucu nan menggemaskan dengan warna kuning mencolok ini tengah digandrungi anak-anak hingga dewasa.
Sebut saja ketiga tokoh Kevin, Stuart dan Bob yang sukses mengocok perut pecinta film belakangan ini. Dari sekuel pertama atau Despicable Me, tokoh kartun ini selalu berhasil menarik perhatian kita.
Sayangnya, belum lama ini muncul sejumlah kritik terhadap film yang digarap Pierre Coffin dan Chris Renaud tersebut. Film ini dianggap tidak cocok untuk anak karena mengajarkan kekerasan. Benarkah demikian?
Menanggapi hal tersebut, Psikolog Astrid Wen membenarkan, film ini bukan tontonan anak-anak. Konten atau isi filmnya bahkan disebut dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi anak.
"Banyak penggambaran karakternya kurang baik dicerna anak. Misalnya minions yang menghanguskan drakula, Queen Elizabeth yang mabuk karena minum alkohol, tokoh Scarlett Overkill yang jahat hingga minions yang memiliki dan menggunakan senjata berbahaya, atau saat minions menjadi raja. Dia semena-mena, menjadi makhluk yang tidak bertanggung jawab dan merepotkan orang di sekitarnya serta adegan jahat lainnya. Bagi orang dewasa, film ini mungkin lucu, tapi semua itu bisa jadi berbahaya bila ditonton anak," kata Astrid saat ditemui Liputan6.com di Pacific Place, ditulis Rabu (1/7/2015).
Alasan lain, kata dia, jalan cerita yang dapat mengganggu perkembangan berpikir si kecil. "Kalau (diibaratkan) Minions ini makanan, orangtua harus tahu, dia jenis makanan sehat atau tidak. Film kan makanan untuk otaknya. Kalau anak kelas 1-3 SD menonton misalnya, dia akan memasukkan isi cerita film seperti data baru di otaknya yang belum dilengkapi pengetahuan oleh orangtuanya, jadi jelas bahaya."
"Anak kelas 4-6 SD mungkin boleh menontonnya, tapi tetap harus didampingi orangtua dan didiskusikan dengan orangtua sesudahnya," lanjutnya.
Meskipun begitu, lanjut Astrid, mengajak anak menonton cuplikan video Minions dan menyanyi lagu "Banana" tidak akan mengganggu perkembangan anak. "Beli mainannya boleh, memiliki buku mewarnai dan menyanyikan lagunya boleh. Tapi jangan nonton filmnya," pungkasnya.
Psikolog: Minions Bukan Tontonan Anak
Film Minions mempertontonkan kekerasan?
Diperbarui 01 Jul 2015, 15:30 WIBDiterbitkan 01 Jul 2015, 15:30 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Badminton Bukan Sekadar Olahraga, Ini Manfaat Luar Biasa yang Harus Kamu Tahu
Cara Tukar Uang Baru di Pintar BI, Berlaku Mulai 3 Maret 2025
1 Maret 2025 Hari Apa? Banyak Momen Penting, Salah Satunya Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia
Kemendikdasmen Ganti Ujian Nasional Jadi Tes Kemampuan Akademik, Sifatnya Tidak Wajib
Mau Beli Sepatu Lokal? Ini Tips Memilih yang Terbaik dan Tahan Lama
Doa Kamilin setelah Sholat Tarawih: Bacaan Arab, Latin hingga Artinya
Setelah Penantian Panjang, Akhirnya Amanda Gonzales Hamil Anak Pertama
Tips Merebus Telur: Panduan Lengkap untuk Hasil Sempurna
Harga Emas Antam Lebih Murah Rp 6.000 pada 1 Maret 2025, Cek Daftar Lengkapnya
Resep Es Timun Suri Selasih yang Segar untuk Buka Puasa Ramadan
Mensos Bantah Isu Anggaran Komisi Nasional Disabilitas Dipangkas Jadi Rp500 Juta
Anggaran Komisi Nasional Disabilitas Dipangkas, KND Ajukan Afirmasi ke Mensos