Tak Semua Pasangan Senang Ciuman Erotis

Empat puluh enam persen dari 168 budaya yang disurvei secara terbuka mengaku tidak begitu senang terlibat dalam ciuman romantis dan seksual.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 10 Agu 2015, 06:30 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2015, 06:30 WIB
Studi: Ciuman Saat Natal Menyehatkan
Empat puluh enam persen dari 168 budaya yang disurvei secara terbuka mengaku tidak begitu senang terlibat dalam ciuman romantis dan seksual.

Liputan6.com, London - Penelitian yang dilakukan Kinsey Institute di Indiana University menemukan, tidak semua pasangan suka ciuman erotis. Empat puluh enam persen dari 168 budaya yang disurvei secara terbuka mengaku tidak begitu senang terlibat dalam ciuman romantis dan seksual.

"Mereka itu menilai ciuman hanya untuk menilai kesehatan melalui rasa dan bau satu sama lain, tidak lebih," kata penulis utama penelitian ini Justin Garcia dikutip dari situs Times of India, Sabtu (8/8/2015)

Selain itu, mereka pun menganggap ciuman erotis hanya untuk proses pertukaran feromon dan air liur. Dan juga patogen yang mungkin sangat berbahaya. "Apalagi bila berciuman dengan kondisi mulut yang tidak bersih. Yang dapat menyebabkan penyabaran penyakit lain," kata Justin menambahkan.

Jika dibanding dengan negara Asia dan Eropa, cukup banyak masyarakat di Amerika Utara menolak melakukan ciuman erotis. Di Amerika, hanya 55 persen yang mau ciuman romantis dan erotis. Sedangkan Asia dan Eropa, 70 persen penduduknya ingin ciuman erotis.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya