6 Langkah Cegah Anak dari Diare

Paling tidak ada anak di bawah usia dua tahun mengalami diare dua hingga tiga kali setiap tahun.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 11 Agu 2015, 10:30 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2015, 10:30 WIB
Waspada, Kasus Diare Paling Tinggi di Musim Lebaran
Sekitar 90 persen diare akut pada anak disebabkan infeksi karena virus, bakteri, atau parasit.

Liputan6.com, Jakarta Diare pada anak maupun bayi merupakan salah satu penyakit yang sering dialami anak. Paling tidak ada anak di bawah usia dua tahun mengalami diare dua hingga tiga kali setiap tahun. Lalu, diare pun bisa menyebabkan kematian pada anak. Sekitar delapan dari 1000 kematian diare pada anak disebabkan karena dehidrasi.

Sebelum masalah diare pada anak terjadi, yuk lakukan pencegahan seperti diutarakan dokter Rudianto Sofwan dalam buku Cara Tepat Atasi Diare Pada Anak ditulis Health-Liputan6.com pada Selasa (11/8/2015).

1. Pemberian ASI pada bayi di bawah enam bulan
Berikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama usia bayi. Cukup berikan ASI tanpa cairan lain.
ASI menambah daya tahan terhadap berbagai infeksi serta mengurangi risiko alergi pada anak. Selain itu sistem saluran pencernaan bayi berkembang lebih baik serta menambah flora normal pada usus.

Memperbaiki makanan pendamping ASI

2. Memperbaiki makanan pendamping ASI
Perkenalkan makanan padat ketika anak sudah memasuki usia 6 bulan ke atas. ASI tetap diberokan dengan tambahan makanan lain. Pastikan juga makanan padat haru disesuaikan dan berthap mulai dari lunak lalu lama kelamaan utuh.
Jangan lupa perhatikan kecukupan gizi pada setiap pemberian makanan padat. Usahakan pemberian makanan diolah dan dimasak higienis.

3. Pakai air bersih
Air merupakan salah satu media penularan berbagai kuman seperti virus, parasit, bakteri, atau jamur. Jika air tidak bersih dapat menyebabkan diare akut. Pastikan selalu menggunakan air bersih untuk mencuci tangan, memasak, mencuci botol dan diminum.
Pastikan mencuci botol susu dengan benar guna mencegah diare.

Menggunakan jamban

4. Menggunakan jamban
Sanitasi dan kebersihana lingkungan sangat membantu mengurasi risiko diare pada anak. Usahakan selalu buang air besar di jamban. Jangan lupa untuk membersihkan jamban secara teratur.

5. Buang feses dengan benar
Feses maupun popok bayi bekas perlu dibuang di tempat yang benar. Jangan sembarangan membuang popok. Jangan lupa cuci tangan sesudahnya.

6. Sering cuci tangan
Orangtua wajib sering mencontohkan anak mencuci tangan. Baik sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah buang air besar, sesudah bermain dan sesudah beraktivitas di luar rumah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya