Ini yang Keliru Saat Kita Menyantap Daging Kurban

Daging kurban baik dikonsumsi. Menjadi tidak baik dikonsumsi jika

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 22 Sep 2015, 16:30 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2015, 16:30 WIB
Masjid Istiqlal Tidak Membagikan Langsung Daging Kurban
Masjid Istiqlal pada perayaan Idul Adha 1435 Hijriah ini tidak lagi memberikan daging kurban secara langsung pada orang-orang yang berhak menerimanya.

Liputan6.com, Jakarta Jangan pernah takut menyantap olahan yang berasal dari daging kurban seperti kambing atau sapi. Kedua jenis daging ini merupakan sumber protein hewani yang cukup baik. Protein kita butuhkan untuk pembentukkan hormon, ensim, protein darah, dan juga mengganti dan memerbaiki sel yang rusak.

Yang keliru adalah ketika kita menyantap olahan daging beserta lemak dari kedua hewan tersebut termasuk juga beragam jeroan seperti hati, otak, paru, usus, limpa. Sebab jeroan ini mengandung purin yang dapat meningkatkan kadar asam urat kita.

"Inilah yang menjadi masalah. Memang, daging yang berasal dari kambing atau sapi banyak mengandung lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol darah," kata Spesialis penyakit dalam RSCM-FKUI Ari Fahrial Syam dikutip dari keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (22/9/2015)

Belum lagi bila daging penuh lemak ini diolah menjadi gulai di mana memiliki kandungan santan dan kadar garam yang tinggi. "Inilah yang menjadi masalah buat sebagian orang,": kata Ari menambahkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya