Hindari Olahraga Ini Sesudah Melahirkan

Penting diingat tak semua olaharaga baik dilakukan para ibu yang baru saja selesai jalani persalinan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Des 2015, 10:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2015, 10:00 WIB
Kelly Rohrbach
Kelly Rohrbach bersepeda dengan tank top dan short pant yang seksi

Liputan6.com, Jakarta Banyak ibu yang terlalu bersemangat menurunkan berat badan dengan berolahraga usai melahirkan. Namun penting diingat tak semua olaharaga baik dilakukan para ibu yang baru saja selesai jalani persalinan.

Berbagai risiko mungkin saja terjadi karena melakukan olahraga ini. Dokter spesialis kedokteran dari klinik Slim + Health Sports Therapy, Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, Michael Triangto menerangkan beberapa olahraga yang tidak dianjurkan dilakukan sesudah melahirkan saat dihubungi Jumat (4/12/2015).

1. Sepeda

Mungkin kita menganggap aman olahraga ini, namun ini tidak dianjurkan bagi ibu yang baru beberapa pekan lalu melahirkan. "Bisa jadi usai melahirkan ada jahitan pada Miss V, hal ini memungkinkan terjadinya gesekan dengan sadel. Sehingga berpotensi untuk timbulkan luka baru," terang dokter Michael.

Sesudah 40 hari pascapersalinan sudah mulai bersepeda, karena kemungkinan luka jahit sudah sembuh.
Untuk wanita yang jalani persalinan caesar juga tidak disarankan untuk berolahraga ini karena saat bersepeda tubuh akan menekuk bagian perut.

2. Lari

Selama bulan-bulan terakhir kehamilan aktivitas fisik terbatas, tidak mungkin langsung melakukan olahraga dengan latihan berat tak lama sesudah persalinan. Selain itu, payudara yang membesar pada saat persalinan akan terguncang pada saat berlari.

3. Olahraga berat seperti angkat beban

Pada saat melahirkan ada bagian tubuh yang meregan. Hal ini memungkinkan terjadi cedera pada sendi-sendi panggul, pinggul, dan lutut.

Lalu apa yang sebaiknya para ibu lakukan usai melahirkan?

"Yang paling baik adalah jalan bersama bayi. Bisa dengan menggendong maupun menggunakan kereta pendorong. Jika bisa jalan cepat makin baik, asal treknya aman bagi ibu dan anak seperti tidak berbatu," terang dokter Michael.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya