Liputan6.com, Jakarta Seragam yang digunakan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih berlengan pendek, juga celana dan rok para siswa, tanpa disadari menjadi risiko besar terhadap anak sekolah tergigit nyamuk di sekolah.
Hal tersebut mengantarkan Kemenkes dalam lakukan penggalakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di tingkat pendidikan. Kegiatan ini merupakan salah satu terobosan guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pembinaan sejak dini terhadap perilaku PSN.
Baca Juga
Kemenkes juga telah menurunkan surat kepada Dirjen Pendidikan tingkat dasar dan menengah untuk lebih waspada dan peduli lagi terhadap serangan DBD.
Advertisement
Kemenkes pun mengharapkan Dirjen Pendidikan untuk menegaskan seluruh pihak sekolah, harus memberikan himbauan ke seluruh warga di lingkungan sekolah terutama para murid.
Nyamuk DBD sangat senang menggigit seseorang di waktu tertentu, yaitu pada pukul 8 hingga 10 pagi.
dr. H. Mohammad Subuh, MPPM mengatakan, "Setelah kita telurusi secara epidemologi, memang kebanyakan usia yang mudah terserang DBD berada di usia anak sekolah, terutama di jam-jam kegiatan belajar yaitu jam 8 sampai 10 pagi. Terutama lagi seragam yang digunakan anak SD ialah celana/rok pendek yang artinya sangat memiliki kemungkinan besar untuk anak terkena DBD lebih banyak dibandingkan orang dewasa", ingatnya saat temu media, Selasa (12/01/2016).