Para Ibu Baru di Inggris Alami Depresi Pascamelahirkan

Dukungan dan semangat oleh keluarga kepada para ibu baru dapat mencegah kondisi depresi pasca melahirkan

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 22 Jan 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2016, 16:30 WIB
Para Ibu Baru di Inggris Alami Depresi Pasca Melahirkan
Dukungan dan semangat oleh keluarga kepada para ibu baru dapat mencegah kondisi depresi pasca melahirkan

Liputan6.com, Jakarta Kasus bunuh diri menjadi penyebab kematian ibu peringkat dua di Inggris. Lebih dari 40 ribu ibu muda juga ibu hamil yang mengalami gangguan mental. Peristiwa ini membuat Perdana Menteri Inggris menjanjikan peningkatan layanan kesehatan pada masyarakat.

Para ibu baru di Inggris mengalami gangguan mental akibat bertambahnya peran kehidupan untuk merawat bayi mereka - di tengah kondisi tubuh dan emosi yang belum stabil.

Fisik sakit serta kelelahan setelah melahirkan menjadi semakin berat karena mereka juga harus merawat sang bayi terutama di malam hari. Ibu baru tidak mendapat kesempatan untuk memulihkan diri mereka pascamelahirkan, dan hal ini menjadi salah satu penyebab mental para ibu baru terganggu.

Seperti dilansir Metro.co.uk, Jumat (22/01/2016) masyarakat di Inggris tentunya mengalami kecemasan akan depresi pada para ibu baru. National Health Service (NHS) menyatakan kurangnya dukungan kepada para ibu baru dalam lingkungan rumah, atau keluarga terdekat menjadi salah satu faktor depresi yang mereka rasakan.

Para ibu merawat bayinya hampir 24 jam, nyaris tanpa dapatkan tidur yang cukup. Dan poin ini menjadi faktor utama yang menyebabkan depresi pascamelahirkan. Pasalnya kurang tidur dapat menyebabkan beragam kondisi kesehatan buruk bagi manusia.

Fatalnya, kedua faktor tersebut bisa mencelakai nyawa mereka sendiri. Depresi yang berlebihan menjadikan para ibu putus asa dan memilih jalan buruk dengan bunuh diri. Hal ini pun terjadi karena para ibu sering merasa malu untuk meminta dukungan kepada orang-orang di sekitarnya.

NHS mengharapkan adanya inisiatif baik yang datang dari para keluarga para ibu baru tadi. Dukungan yang keluarga berikan dapat menjadi dorongan para ibu baru untuk berjuang dan menciptakan pemikiran bahwa kondisi ini adalah fase normal yang harus dijalani oleh para ibu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya