Liputan6.com, Jakarta Persamaan visi dan misi dalam membangun suatu rumah tangga ternyata tak menjadi kunci langgengnya suatu pernikahan. Menurut sebuah studi, kecocokan gen atau DNA menjadi kunci ampuh kelanggengan suatu hubungan pernikahan.
Penelitian yang dilakukan oleh University of California, Berkeley, dan Northwestern University, mencoba untuk mencari tahu mengenai adanya hubungan antara genetika, emosi, dan kebahagiaan pernikahan.
Baca Juga
"Sebuah misteri abadi adalah apa yang membuat satu pasangan begitu selaras pada suasana emosional dalam pernikahan, dan pasangan lain tak menyadarinya," kata psikolog peneliti dari University of California, Robert W Levenson, seperti dilansir dari Daily Mail, Jumat (18/3/2016).
Advertisement
Baca Juga
Ini merupakan penelitian pertama yang membahas korelasi antara kelanggengan pernikahan dengan gen.
Para peneliti menemukan adanya hubungan antara kebahagiaan sebuah hubungan dengan varian gen atau alel yang dikenal sebagai 5-HTTLPR. Setiap manusia mewarisi salinan varian gen tersebut dari orangtuanya masing-masing.
Dari 150 pasangan yang telah menikah selama 20 tahun, ditemukan pasangan dengan dua 5-HTTLPR pendek memiliki hubungan yang tidak harmonis. Di dalam pernikahan mereka banyak ditemukan emosi negatif dan pertengkaran.
Berbeda dengan pasangan yang memliki dua alel 5-HTTLPR panjang, pernikahan justri dipenuhi dengan humor dan kasih sayang. Rasa pengertian satu sama lain sangat terkjalin kuat.
Peneliti menegaskan, tak berarti pasangan dengan variasi gen 5-HTTLPR yang berbeda bukanlah pasangan yang cocok. Sebaliknya, ini menunjukkan bahwa mereka yang mempunyai dua alel pendek lebih mungkin untuk berkembang dalam hubungan yang baik atau justru menderita dalam hubungan yang buruk.