Liputan6.com, Jakarta Banyak orang percaya, rajin minum air kelapa hijau saat hamil membuat bayi terlahir botak dan berkulit putih. Benarkah?
Menanggapi hal tersebut, Kepala Departemen Obgyn RS Cipto Mangunkusumo Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Budi Iman Santoso, Sp OG (K) membatahnya. Menurut dia, kepercayaan itu hanya mitos.
Baca Juga
"Bayi yang lahir mengalami kebotakan dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk genetik, obat-obatan, nutrisi, hormonal dan lainnya. Begitupun warna kulit, itu dipengaruhi faktor genetik," katanya pada wartawan di sela-sela acara Indonesian Hydration Workin Group (IHWG) di kawasan Kuningan, Jakarta, ditulis Minggu (20/3/2016).
Advertisement
Menurut Budi, sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan hubungan minum air kelapa akan membuat kebotakan atau warna kulit bayi.
Baca Juga
Dalam buku yang disusun para Ahli kesehatan seperti Sudung O Pardede, Parlindungan Siregar, Hardinsyah dan Budi Iman Santoso berjudul Mitos atau Fakta Air dan Hidrasi, ibu hamil justru disarankan minum air putih lebih banyak.
Menurut mereka, kehamilan adalah sebuah kondisi fisiologis yang ditandai dengan peningkatan berat badan meliputi deposit lemak, peningkatan total air tubuh dan pertumbuhan hasil konsepsi sehingga ibu hamil membutuhkan air minum lebih banyak.
"Selama kehamilan, kebutuhan air akan meningkat karena diperlukan untuk mendukung sirkulasi janin, produksi cairan ketuban, dan volume darah yang meningkat," tulis para Ahli tersebut.
Meski demikian, tidak ada rumusan khusus yang berlaku untuk ibu hamil mengingat kebutuhan air dipengaruhi banyak faktor seperti aktivitas ibu hamil, suhu lingkungan, tempat tinggal dan sebagainya.
Namun perlu dicatat, kebutuhan energi saat kehamilan rata-rata meningkat 300 kalori per hari. Oleh karena itu, ibu hamil butuh setidaknya 300-450 mL asupan air tambahan. Pada umumnya, ibu hamil dianjurkan minum minimal 8-10 gelas air setiap hari.