Liputan6.com, Jakarta Merasa klop satu sama lain membuat anak-anak di sekolah membentuk geng. Anak-anak yang tergabung di geng itu akan mudah dikenal jika mereka memiliki keunikan. Namun, mereka rentan sekali depresi dan tak jarang kerap muncul perasaan ingin bunuh dini.
Peneliti dari Michigan State University yang memasukkan studi ini ke dalam Jurnal Peradilan Pidana dan perilaku, Chris Melde mengatakan, 67 persen anak-anak yang tergabung ke dalam geng punya pikiran untuk bunuh dini dan 104 persen dalam upaya bunuh diri.
Baca Juga
Baca Juga
"Jika anak-anak yang bergabung di geng memiliki alasan supaya terkenal, justru masalah bertubi-tubi akan muncul yang justru membuat hidup mereka lebih buruk," kata Chris Melde dikutip dari Times of India, Jumat (15/4/2016)
Advertisement
Beberapa anak yang berasal dari keluarga tidak mampu rela dijadikan boneka di dalam geng agar mereka mendapatkan status, uang, dan segala sesuatu yang tidak mereka dapatkan di rumah.