Liputan6.com, Jakarta Kompetisi seni sangat membantu pengembangan karakter anak-anak sebab yang dibutuhkan bukan hanya pintar secara akademis, tetapi juga unggul dalam bidang estetika, kinestika dan spiritual, kata Kepala Subdirektorat Peserta Didik Ditjen Dikdasmen Kemendikbud Gusmayadi Muharmansyah.
"Melalui lomba melukis, misalnya, tanpa disadari anak-anak menumbuhkan nilai-nilai positif seperti sportivitas jika tidak menjadi juara. Di saat yang sama, mereka juga menghayati dan mengamalkan kekayaan budaya dan lingkungan hidup Nusantara," kata Gusmayadi Muharmansyah pada diskusi di sela-sela kegiatan pameran seni "Kreativitas Tanpa Batas" yang dilaksanakan Faber Castell di Jakarta, Rabu, ditulis Sabtu (16/4/2016).
Baca Juga
Menurut dia, berbagai kompetisi seni membantu pengembangan kreativitas anak dan dengan jiwa sportifitas yang dimiliki nantinya seorang anak akan lebih mampu mengubah kegagalan menjadi peluang menuju keberhasilan.
Advertisement
"Jiwa kreatif harus disiapkan sejak dini sehingga benar-benar tumbuh dari hati yang paling dalam. Jika sudah demikian maka peluang untuk ikut memajukan negara akan terbuka luas," katanya.
Sementara itu, Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia Yandramin Halim mengatakan perkembangan di negara maju menunjukkan proses kreatif telah berubah dari "creative thinking" ke "creative making", artinya kreativitas bukan lagi diukur dari ide tetapi produk secara nyata."
Saat ini, ujarnya banyak karya anak muda Indonesia tidak kalah dengan karya anak muda dari negara lain sehingga perlu ruang pentas seperti pameran dan membukukan hasil karya tersebut.
Dikatakannya, pihaknya juga memotivasi masyarakat untuk menghasilkan berbagai karya kreatif tanpa harus bermodal besar. Misalnya melalui berbagai workshop dan lomba. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif.
"Sebaliknya, kita harus melihat secara jeli nilai-nilai tambah mana yang bisa dikembangkan agar bisa menghasilkan nilai ekonomi. Paling penting adalah ramah lingkungan," imbuhnya.
Sementara itu, Brand Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Fransiska Remila menjelaskan pameran seni tersebut sebagai bentuk apresiasi kepada semua karya dari semua kegiatan yang pernah dilakukan oleh Faber-Castell sebelumnya, dari lomba gambar hingga menulis cerita pendek.
Dalam kegiatan ini, selain akan menampilkan karya-karya pemenang lomba, akan di hadirkan juga karya instalasi dengan menggunakan medium pensil hasil karya seniman asal Jerman, Kerstin Schulz, dimana Indonesia merupakan negara ketiga di Asia yang mendatangkan karya ini selain Jepang dan Singapura.
Pengunjung juga bisa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti workshop menggambar comic strip bersama Beng Rahadian, dan menghias kreatif bersama Marta Putri dan workshop Art Graphic bersama Sarwendah.