Liputan6.com, Jakarta Alzheimer di sejumlah negara mulai menjadi sebuah epidemi. Pada tahun 2014 saja, hampir 36 juta orang di seluruh dunia menderita Alzheimer atau demensia atau yang terkait dengannya, dan hanya sekitar 25 persen dari penderita Alzheimer telah terdiagnosis.
Penelitian telah mengidentifikasi banyak faktor risiko terkait dengan demensia. Masalahnya, sangat tidak mungkin untuk menghilangkan semuanya; seperti kemustahilan menghindari usia, karena ini adalah faktor yang paling utama. Namun, ada hal-hal yang dapat mempengaruhi risiko berkembangnya demensia yang seharusnya dapat mengubah banyak dampak buruknya.
Baca Juga
Pelajari bahasa kedua atau ketiga, atau bahkan keempat
Advertisement
Selain meningkatkan kesadaran budaya dan memperluas wawasan, menurut laman prevagen, menambahkan kosakata bahasa Anda dapat menunda timbulnya Alzheimer setidaknya selama 4 tahun.
Minum buah dan sayuran mentah
Sebuah studi 2006 dari Vanderbilt University menemukan bahwa minum jus buah dan sayuran tiga kali seminggu dapat mengurangi risiko berkembangnya Alzheimer sebesar 76 persen.
Tambahkan suplemen vitamin K
Dikenal sebagai "vitamin yang terlupakan", vitamin K memainkan peran penting dalam anti-penuaan dan dapat mencegah Alzheimer. Karena vitamin K tidak ditemukan di sebagian besar multivitamin, banyak orang mengonsumsi melalui sayuran berdaun hijau atau suplemen khusus vitamin K.
Mengurangi stres
Banyak penelitian telah menghubungkan kecemasan dengan perkembangan Alzheimer, terutama pada orang yang sudah berisiko dengan penyakit ini. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa orang yang memiliki gangguan kognitif ringan dan melaporkan tingkat kecemasan tinggi 135 persen lebih mungkin untuk diserang Alzheimer.